SEMARAPURA | patrolipost.com – Suasana belajar mengajar di SMP N 2 Semarapura tampak lenggang, Rabu (2/2/2022). Pihak sekolah terpaksa menghentikan sementara aktivitas pembelajaran tatap muka, setelah 12 anak didiknya terkonfirmasi Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan Klungkung I Ketut Sujana menjelaskan, penutupan sementara SMPN 2 Semarapura dilakukan atas pertimbangan Satgas Covid-19 Klungkung, setelah diketahui 12 pelajar dari 14 orang yang diswab di kelas IX F terkonfirmasi Covid-19.
“Awalnya satu orang yang terkonfirmasi positif karena tertular dari keluarganya. Lalu kontak erat di kelas, hasilnya ada 12 pelajar dari 14 siswa yang diswab terkonfirmasi positif,” ungkap Sujana.
Agar penularan tidak meluas, diputuskan sekolah ditutup sementara. Siswa akan kembali belajar daring selama 5 hari, dan kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka pada Senin (7/2/2022).
“Sementara siswa yang terkonfirmasi positif menjalani isolasi mandiri. Mereka bergejala ringan seperti demam batuk, dan pilek,” ujar pejabat Kadisdik Klungkung ini, yang juga menjabat bendesa Paksebali.
Sementara itu sekolah lainnya SMPN 3 Dawan di Kecamatan Dawan , kelas IX B dan kelas VII D, SMPN 3 Dawan, juga ditutup selama 5 hari, sejak Rabu (26/1) lalu. Awalnya dari puluhan siswa yang diswab di dua kelas tersebut hasilnya negatif, namun setelah swab kedua pada Senin kemarin kasusnya semakin bertambah jelas ini membuat pihak sekolah harus menghentikanan proses belajar mengajarnya.
Untuk memastikan kondisi riil yang terpapar Kadiskes Klungkung dr Made Adi Swapatni menyatakan bukan 14 siswa yang terpapar Covid 19 tapi 12 orang .Dari jumlah tersebut dirinya belum berani memastikan apakah ada yang terpapar Covid-19 varian baru Omnicorn, karena sampel pemeriksaannya masih dibawa ke Surabaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Bukan 14 siswa yang terpapar Covid 19 yang benar Siswa SMPN 2 Semarapura yang terpapar 12 orang dari 14 orang yang menjalani swab. Diantara yang 12 orang yang terpapar belum bisa dipastikan apakah mereka terpapar varian baru atau tidak, karena masih dilakukan pemeriksaan lanjutan ke Surabaya,” ujar Kadiskes dr Made Swapatni memastikan. (855)