GIANYAR | patrolipost.com – Si jago merah mengamuk, sedikitnya lima belas toko seni (artshop) dan sebuah restaurant ludes di objek wisata Ceking Teras, Tegallalang, Kamis (3/10/2019) malam. Syukurnya, tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Kobaran api dalam hitungan menit cepat melahap dereten limabelas toko seni di objek wisata Ceking Teras, sekitar pukul 19.10 Wita. Mobil Damkar pun berdatangan beberapa menit kemudian dan puluhan petugas yang diturunkan langsung memborbardir api dengan semprotan air agar tidak melebar ke bangunan lainnya. Karena api sangat besar, sebuah resturant yang berlokasi di lantai tiga, juga tak luput dari amukan api.
Saat kejadian, semua toko seni ini sudah tutup. Kobaran api diketahui pertama kali oleh penggendara motor yang sedang melintas. Selanjutnya dilaporkan ke penduduk di sekitar lokasi. Kebakaran diduga berasal dari kios paling Selatan yang menjual lukisan. Karena semua toko menjual barang-barang mudah terbakar, api pun dengan cepat membesar hingga ke lantai tiga.
Kadis Damkar dan Pol PP Gianyar Made Watha menyebutkan, dengan menurunkan sembilan unit mobil damkar, api raksasa ini akhirnya dapat dihalau, tiga jam kemudian. Namun, penyemprotan tetap dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi titik api yang tersisa.
Sementara itu, para pemilik toko yang mendapati tempat usahanya menjadi abu terlihat shock. Terlebih toko seni ini adalah tempat mata pencaharian meraka satu-satunya. Belum lagi kerugiaan material yang mereka alami rata-rata mencapai tiga ratus hingga lima ratus juta rupiah.
“Saya tidak bisa bilang apa-apalagi, semuanya milik saya terbakar di sini,” terang Made Sukarsana, salah seorang korban sembari memeluk istrinya yang mengalami shock berat.
Hingga tengah malam, proses pendinginan masih dilakukan petugas Damkar Gianyar. Sementara aparat kepolisian, belum bisa melakukan olah TKP karena kondisinya gelap. Rencananya, hari Jumat (4/10) pagi akan mendatangkan Tim Labfor Polda Bali, untuk memastikan penyebab kebakaran ini. (338)