VATIKAN | patrolipost.com – Vatikan mengumumkan kondisi kesehatan Paus Fransiskus yang sudah pulih setelah menjalani 17 hari perawatan di rumah sakit. Pada Minggu (2/3/2025) Paus menjalani hari dengan tenang setelah mengalami krisis pernapasan dan penurunan kondisi pada awal pekan.
Melansir Anadolu, pihak Vatikan menyampaikan perkembangan kesehatan pemimpin spiritual Gereja Katolik berusia 88 tahun sekaligus kepala Kota Vatikan yang sudah kembali pulih setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Gemelli, Roma, selama 17 hari akibat bronkitis parah yang berkembang menjadi pneumonia ganda dan menyerang kedua paru-parunya.
“Hari ini, kondisi klinis Bapa Suci tetap stabil. Paus tidak memerlukan ventilasi mekanis non-invasif, hanya membutuhkan suplai oksigen aliran tinggi. Beliau tidak mengalami demam,” kata Vatikan dalam sebuah pernyataan pada Minggu (2/3/2025).
“Pagi ini, Bapa Suci mengikuti Misa Kudus bersama para tenaga medis yang merawatnya selama masa perawatan. Setelahnya, beliau bergantian beristirahat dan berdoa,” tambah pernyataan tersebut.
Pihak Direktur Kantor Pers Tahta Suci, Matteo Bruni pun mengonfirmasi bahwa kondisi kesehatan Paus yang pulih ditandai saat dia menerima kunjungan Kardinal Sekretaris Negara Pietro Parolin dan Wakil Urusan Umum Sekretariat Negara, Uskup Agung Edgar Pena Parra.
Jorge Mario Bergoglio terpilih sebagai penerus Paus Benediktus XVI pada 13 Maret 2013 dalam usia 76 tahun dan kemudian memilih nama Fransiskus.
Paus Fransiskus mulai dirawat di rumah sakit sejak 14 Februari akibat pneumonia ganda. Namun pada 18 Februari, Vatikan mengumumkan bahwa kondisinya semakin rumit akibat penyakit tersebut.
Kemudian, pada 21 Februari, dokter menyatakan bahwa nyawa Paus tidak dalam bahaya langsung, tetapi masih belum sepenuhnya aman. Selanjutnya, sehari setelahnya, kondisinya dikabarkan kritis setelah mengalami krisis pernapasan yang berkepanjangan, mirip dengan serangan asma.
Lalu, pada 24 Februari, Vatikan mencatat adanya sedikit perbaikan, meskipun kondisi Paus tetap kritis, dan sehari kemudian, kondisinya dinyatakan kritis namun stabil.
Kemudian, pada 26 dan 27 Februari, Vatikan melaporkan bahwa kesehatan Paus mulai membaik. Dalam pernyataan pada Jumat malam, Vatikan mengungkapkan bahwa Paus menjalani prosedur bronko-aspirasi akibat krisis bronkospasme dan mulai menerima tindakan ventilasi mekanis non-invasif untuk memastikan pertukaran aliran napas yang optimal, yakni asupan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida yang memadai dan menunjukkan respons positif terhadap perawatan tersebut.
Paus Fransiskus menjadi tokoh penting dunia, bukan hanya bagi umat Katolik seluruh dunia, melainkan juga tokoh untuk berbagai kalangan. Fransiskus terkenal dengan ciri khasnya merangkul para tokoh agama-agama lain untuk bersama-sama memperhatikan isu kemanusiaan dan isu lainnya. (pp04)