SEMARAPURA | patrolipost.com – Setelah berlangsungnya demo akbar yang dilaksanakan masyarakat Nusa Penida di depan Monumen Klungkung, Selasa (3/11) lalu, dimana perwakilan koorlap unjuk rasa damai, Wayan Sukla (Sekretaris Desa Adat Kecamatan Nusa Penida) yang menyerahkan 3 pernyataan sikap kepada Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta untuk meneruskan aspirasi mereka.
3 pernyataan sikap warga Nusa Penida ini antara lain. 1 menyatakan mosi tidak percaya kepada I Gusti Ngurah Arya Wedakarna alias AWK anggota DPD RI wakil Bali. 2 Mendesak kepada BK DPD RI untuk memberhentikan AWK dari DPD RI. 3 Mempolisikan AWK karena sudah menghina simbol kepercayaan masyarakat Nusa Penida.
Ketika hal itu ditanyakan wartawan kepada Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Rabu (4/11/2020), dirinya mengakui telah menyerahkan 3 poin aspirasi tersebut ke DPD RI melalui utusan. Bupati Suwirta berharap aspirasi tersebut segera mendapatkan tanggapan oleh DPD RI sesuai harapan masyarakat Nusa Penida.
Bupati Suwirta mengungkapkan, terkait penyerahan aspirasi masyarakat Nusa Penida ke DPD RI pihaknya berperan sebatas meneruskan saja. Bupati Suwirta mengaku telah menyerahkan aspirasi yang diterima saat demo Selasa lalu kepada staf DPD RI di Bali.
“Kita titip kepada staf ahli DPD RI yang berasal dari Gunaksa, Klungkung. Tadi saya serahkan,” ungkap Bupati Suwirta.
Tidak hanya menyerahkan saja, Bupati Suwirta pun telah berkomunikasi dengan Anggota DPD RI Senator Anak Agung Gde Agung yang mengaku telah siap untuk mengawalnya hingga ke tangan Badan Kehormatan dan Pimpinan DPD RI.
“Sudah saya titip, Anak Agung Gde Agung meneruskan ke BK dan Pimpinan DPD RI,” ujar Bupati Suwirta.
Penyerahan aspirasi ke DPD RI ini baru titik awal upaya Bupati Suwirta mengawal tuntutan masyarakat Nusa Penida. Mengingat ada beberapa kelengkapan yang perlu dipenuhi termasuk video rekaman ucapan Wedakarna yang menyinggung hati masyarakat Nusa Penida.
Selain ujaran yang menyebut Ida Bhatara Pura Penataran Ped bukan dewa, sebelumnya Wedakarna pernah berujar yang menyinggung masyarakat Kabupaten Klungkung. Dimana Bupati Suwirta menyatakan masih ingat ucapan Arya Wedakarna yang menyebut Kabupaten Klungkung adalan kabupaten yang miskin dan Wedakarna tidak mau jadi bupati jika dipilih oleh warga Klungkung.
“Ujaran Arya Wedakarna tentang Klungkung miskin dan tidak mau jadi bupati itu menimbulkan sikap pesimis untuk generasi muda terhadap pemerintah,” terang Bupati Suwirta.(855)