Pada kesempatan itu Kadis Perindag, Luh Gede Eka Suary mengatakan pelatihan atau workshop ini dilaksanakan agar para perajin dapat mengindentifikasi potensi internal dan potensi pasar ekspor, mampu memahami proses adaptasi pengembangan produk, mampu memahami dan dapat menentukan komponen biaya harga ekspor. Selain itu juga diharapkan agar para perajin mampu mengetahui cara mencari pembeli, dapat memperoleh pengetahuan melalui sharing pengalaman ekspor dari fasilitator dan memahami solusi mengatasi permasalahan dalam melakukan ekspor.
“Lewat pelatihan ini semoga pelaku usaha dapat menambah wawasan khususnya di bidang ekspor serta dapat membantu IKM dalam memasarkan berbagai produknya, sehingga produk kita dapat bersaing dengan negara lain,” kata Luh Gede Eka Suary.
Ditambahkan, pelatihan bagaimana memulai ekspor ini diikuti oleh 30 orang perajin di Gianyar dengan berbagai produk usaha seperti perak, SPA, herbal, kerajinan bambu, tenun dan olahan makanan. Selama 3 hari peserta akan dilatih dengan berbagai materi dengan nara sumber yang berkompeten di bidangnya seperti, Estie Budiutama dari PT JEPE Indonesia dengan materi mengenal bisnis eksport, Identifikasi Potensi Internal, Identifikasi Potensi Pasar ekspor, latihan analisis SWOT.
Sementara itu, Santi Setiastuti memaparkan pengetahuan tentang ekspor sangat penting dipahami oleh pelaku usaha di era digital seperti sekarang. Tidak hanya para perajin dengan skala besar, namun juga pelaku bisnis online, karena bisa saja ada pembeli dari luar negeri. Sehingga mereka mengerti bagaimana tata cara ekspor barang.
Menurut Santi Setiastuti pelatihan ini dirancang, agar peserta memahami prosedur ekspor dan cara pengisian dokumen ekspor dan juga mampu mengerjakan semua kegiatan dalam prosedur ekspor didalam negeri, khususnya dalam penyelesaian administrasi. (hms/eni)