SINGARAJA | patrolipost.com – Sebanyak 20 jiwa atau 5 kepala keluarga (KK) warga Buleleng, kembali diberangkatkan ke wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengikuti program transmigrasi. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Buleleng, Rabu (20/11) melepas transmigran yang akan diberangkatkan menuju Sumba Timur di Kantor Disnaker Buleleng.
Sebelum menuju lokasi transmigrasi, Minggu (24/11) transmigran akan diberangkatkan terlebih dahulu ke Denpasar untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pemberian perlengkapan. Selanjutnya, Senin (25/11) para transmigran asal Buleleng bersama dengan seluruh transmigran asal Bali akan dilepas secara resmi oleh Gubernur Bali, di Denpasar menuju Kotakawaw, Kahunguetti, Sumba Timur.
Kepala Disnaker Buleleng Dwi Priyanti Koriawan mengatakan, minat masyarakat Buleleng mengikuti program transmigrasi cukup tinggi. Hanya saja kuota yang disediakan untuk Provinsi Bali, khusus di Kabupaten Buleleng sangat terbatas. Bahkan, banyak yang masih belum terpenuhi karena kebanyakan calon transmigran tidak memenuhi syarat.
“Setelah diseleksi serta kelengkapan dokumen, 5 KK ini yang dinyatakan lulus. Sebelum kami menerima pendaftaran, kami cek dahulu lokasi yang diinfokan dari pemerintah pusat yaitu di Sumba Timur, kemudian kami sosialisasikan kepada masyarakat,” jelas Dwi Priyanti.
Latarbelakang warga ingin bertransmigrasi, menurut Dwi Priyanti, kebanyakan mereka ingin mengubah nasib dan berminat mengembangkan ilmu pertanian yang dimiliki. Mereka berharap, di tempat baru dapat meningkatkan derajat keluarga. Selain itu, salah satu faktor yang mendorong transmigran yakni faktor ekonomi. Sebab, sebagian besar transmigran adalah keluarga yang kurang mampu.
“Dana keberangkatan transmigran ini bersumber dari pemerintah pusat. Tugas kami hanya menyosialisasikan dan menyiapkan transmigrannya, dengan memperhatikan kuota yang diberikan. Kami berharap semoga di daerah yang baru mereka bisa beradaptasi dengan penduduk lokal dan tetap menjaga nama baik Buleleng,” imbuhnya.
Sementara itu salah seorang warga transmigran asal Desa Galungan, Gede Ariyasa mengaku, bersyukur bisa berangkat ke lokasi transmigran dengan difasilitasi oleh pemerintah.
“Tujuan saya transmigrasi untuk menambah aset, dan mengubah pola hidup yang sebelumnya di kampung saya sering bermalas-malasan, semoga di daerah yang baru bisa lebih mengembangkan diri,” ucapnya. (625)