DENPASAR | patrolipost.com – Pemerintah China memberi dukungan logistik kepada Provinsi Bali berupa 50.000 pcs masker medis, bersama APD (baju coverall sumbangan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional). Selain itu juga ada bantuan Madu Kele untuk menambah imun tubuh sumbangan dari Ida Pandita Dukuh Acharya Dhaksa.
Bantuan diterima Sekda Provinsi Bali sekaligus Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, dari Konsul Jenderal China di Denpasar Gou Haodong, di halaman Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Senin (11/5/2020).
Bantuan logistik tersebut selanjutnya didistribusikan ke 18 Rumah Sakit (RS) Kabupaten/Kota se-Bali seperti, RS Sanglah, RSPTN, RSBM, RS Jiwa, RS Tabanan, RS Sanjiwani, RS Buleleng, RS Negara, RS Mangusada, RS Wangaya, RS Bangli, RS Klungkung, RS Karangasem, RS Giri Mas, RS Tangguwisia, RS Gema Santhi, RSU Kubu, dan RSU Nyitdah). Sebagian juga diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang nantinya akan didistribusikan juga kepada 120 Puskesmas di seluruh Bali.
Dewa Made Indra mengatakan, walaupun jumlah pasien yang sembuh semakin tinggi, namun semua pihak diminta untuk tidak lengah, karena peperangan melawan Covid-19 ini masih panjang dan belum diketahui sampai kapan akan berakhir.
Perjalanan pencegahan penanganan Covid-19 saat ini mengalami pergeseran, dimana yang dulu menerapkan strategi perang awal adalah di semua pintu masuk dengan menambah lapisan ketebalan akibat kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan wisatawan, namun saat ini Gugus Tugas bersama tenaga medis, Satgas Gotong Royong berbasis Desa Adat serta semua pihak, mulai berpindah melawan penyebaran virus Corona (Covid-19) yang terjadi di tengah masyarakat, karena semakin banyaknya transmisi lokal.
Sejumlah upaya dilakukan terhadap pergeseran kasus Covid-19 yang diakibatkan oleh semakin banyaknya transimisi lokal. Salah satunya semakin menggencarkan edukasi untuk terus disiplin menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menyehatkan tubuh dan menjauhi kerumunan. Selain itu merujuk pada isolasi pada komunitas, terutama pada jumlah transmisi lokal yang cukup tinggi serta membatasi kegiatan/aktivitas masyarakat.
Gou Haodong mengaku bangga terhadap penanganan pasien Covid-19 yang dilakukan oleh Pemprov Bali, dimana terlihat jelas gotong royong dan solidaritas yang tinggi antartenaga kesehatan selaku tim medis, pasien yang memiliki kemauan tinggi untuk sembuh, tim Satgas Gotong Royong berbasis Desa Adat di seluruh Desa, dan semua pihak dengan menerapkan disiplin yang tinggi dan edukasi kuat ditengah masyarakat. (246)