DENPASAR | patrolipost.com – Umat Katolik Wilayah Banjar Hati Maria Tak Bernoda (BHMTB) melakukan kunjungan sekaligus merayakan Misa Ekaristi di Gereja Katolik Stasi Martinus Deforres, Penganggahan, Tabanan, Minggu (15/9). Perayaan Ekaristi dipimpin Pastor Paroki, Santa Maria Imaculata Tabanan, RD Sebastianus Yordan Ado, Pr diikuti umat dari BHMTB dan umat stasi setempat.
Ketua Dewan Stasi Gereja Martinus Deforres, Niko Suyasa mengatakan, tiap hari Sabtu atau Minggu, umat yang mengikuti Perayaan Ekaristi antara 15 atau 20 orang. “Umat Katolik di stasi ini tidak banyak. Kalau misa hanya 15 atau 20 orang. Tapi hari ini (kemarin-red) umatnya sangat banyak. Ke depan perlu saling komunikasi dan terus terjalin relasi antar relasi antar kita untuk keteguhan iman umat khususnya umat Katolik di stasi Penganggahan ini,” ungkapnya.
Sementara RD Yordan Ado Pr dalam khotbahnya, mengibaratkan tentang anak hilang yang kembali ke rumah setelah menghamburkan harta milik ayahnya yang ia minta. “Walau telah menghamburkan harta milik sang ayah, tapi ayahnya menerima kembali si bungsu dengan merayakan pesta dan menyembelih kurban,” kata.
Menurutnya, sebagai bapak tahu tentang sifat anak, baik anak sulung maupun yang bungsu. “Masing masing anak punya sifat yang berbeda beda. Namun yang pasti bapak hanya tau kita ini anak anaknya,” ujarnya.
Dalam konteks anak Tuhan, menurutnya, ketika anak bungsu menuntut, atau meminta haknya sebagai bapak pasti memberi. Namun setelah setelah menghabiskan harta karena nafsu dan keserakahan si bungsu menderita. “Akhirnya ia bertobat dan kembali kepada BapaNya. Dan dengan senang hati BapaNya menayambut anak yang hilang itu. Itulah Tuhan Allah yang kita imani, kita percaya. Yang ada kita punya, punya kita. Semua yang ada kepunyaan kita bersama dimata Tuhan,” urainya.
Di akhir khotbah, ia meminta agar terus berjuang, tanpa ada paksaan, berbuat untuk menjadi anak Tuhan. “Tetap melayani dan mewartakan iman kita sebagai orang Katolik walau dalam keberdosaan. Dan jangan menumpuk dosa. Hari ini berbuat salah dan dosa, besok memperbaiki. Tak ada anak bungsu dan sulung di mata Tuhan Allah. Minta tolong dan pengampunan dari Tuhan. Jatuh bangun dalam kehidupan kita tetap jadi anak Tuhan,” imbuhnya
Ketua BHMTB, Guido Da Cruz e Silva dalam sambutan mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian puncak menyambut ulang tahun BHMTB ke 51. “Ini bagian dari syukur kami menyambut ulang tahun. Suasana kekeluargaan dan keakraban seperti ini hendaknya terus terjalin antara kita sebagai sesama umat Katolik. Kami selalu berusaha memberi yang terindah untuk semua orang, baik gereja maupun masyarakat,” katanya. (ray)