BANGLI | patrolipost.com – Tiga bulan terakhir terjadi penurunan produksi listrik PLTS 1 MWp Bangli yang berlokasi di Dusun Bangklet Desa Kayubihi, Bangli. Penurunan produksi salah satunya akibat kerusakan inventer.
Kepala Bagian Ekonomi Setda Bangli, Dwi Wahyuni saat dikonfirmasi membenarkan terjadi penurunan nilai produksi listrik PLTS. Penurunan produksi akibat beberapa faktor seperti kerusakan inverter. Dari total 12 inverter yang ada, sembilan diantaranya mengalami kerusakan. Kondisi ini tentu berdampak pada penurunan produksi listrik. Selain itu dipengaruhi juga faktor cuaca.
Menurut Dwi Wahyuni, ketika kondisi musim kemarau rata-rata produksi listrik yang dihasilkan PLTS Bangli mencapai nilai Rp 60 juta hingga Rp 65 juta per bulan. Meski kondisi inverter tidak terlalu maksimal karena sudah berumur.
Namun sejak beberapa bulan terakhir pihaknya mengalami penurunan cukup signifikan. Dalam tiga bulan terakhir, PLTS rata-rata memproduksi listrik 42667 kWh, atau senilai Rp 34 juta. “Listrik yang dihasilkan ini kita jual ke PLN seharga Rp 750 per kWh,” ungkapnya, Kamis (30/6/2022).
Dwi Wahyuni menjelaskan langkah yang diambil untuk menangani masalah tersebut, Pemda Bangli menjalin MoU investor PT Solarion Energi Alam. “Kami melakukan kerja sama revitalisasi penggantian inverter yang rusak. Revitalisasi satu unit inventer membutuhkan anggaran lebih dari Rp 50 juta,” jelasnya.
Ditambahkan pula, jika inverter itu tidak segera ditanggulangi, maka akan merembet ke inverter lainnya. Diakui jika pihaknya masih melakukan koordinasi terkait kerjasama dalam pelaksanaan revitalisasi tersebut.
“Kami sudah lakukan rapat, jika melibatkan pihak ketiga tentu ada bagi hasil. Semoga segera bisa dilakukan revitalisasi, sehingga produksi dapat normal kembali,” ujarnya. (750)