930 Orang Ikuti Tes SKD CPNS dengan Sistem CAT, Sekda Bali Ingatkan Peserta Tak Percaya Calo

ujian cpns
Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra saat melakukan peninjauan tes SKD CPNS dengan sistem CAT di kampus ITB STIKOM Bali. (Ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra menekankan pentingnya rekrutmen CPNS yang bersih dan transparan di Provinsi Bali. Ia mengingatkan kepada seluruh peserta Tes CAT CPNS agar tidak mempercayai calo atau oknum yang mengaku bisa membantu meloloskan mereka dalam seleksi CPNS dengan imbalan tertentu.

Hal itu diungkapkan Dewa Indra saat melakukan peninjauan pelaksanaan Tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS dengan sistem CAT (Computer Assisted Test) di Kampus Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali, Denpasar, Senin, 21 Oktober 2024.

Bacaan Lainnya

Pelaksanaan Tes CAT CPNS di ITB STIKOM Bali diikuti oleh 930 peserta yang dibagi dalam 4 sesi. Para peserta tes SKD CPNS dengan sistem CAT akan mendapatkan nilai sesaat setelah tes selesai dilakukan. Untuk itu Dewa Indra mengimbau kepada peserta agar segera mencatat nilai yang keluar dan mencocokan nilainya saat pengumuman.

Menurutnya jika nilai yang didapat tidak sesuai dengan yang keluar di sistem CAT peserta bisa mengajukan sanggahan.

“Ini sistem yang sangat adil, jadi tidak ada yang bisa membantu selain diri kalian sendiri. Jangan percaya jika ada orang yang mengaku bisa membantu kalian lolos, apalagi dengan meminta bayaran. Jangan percaya siapa pun, kecuali kepada Tuhan,” tegas Dewa Indra.

Dewa Indra juga menyoroti bahwa masih ada oknum di beberapa daerah yang mencoba menipu peserta seleksi CPNS dengan mengatasnamakan kedekatan dengan pejabat pemerintahan. Ia menegaskan bahwa di Provinsi Bali, seleksi CPNS dilakukan secara ketat dan transparan.

“Saya tidak ingin ada yang ikut tes di Pemprov Bali ini tertipu oleh orang yang mengaku bisa membantu. Jangan sampai hal itu terjadi. Jadi, yang lulus ya lulus, yang tidak lulus ya tidak lulus,” jelasnya

“Nilainya terlihat langsung karena semua tes menggunakan sistem CAT. Kalau ada yang tertipu, ya rasakan sendiri akibatnya. Sudah banyak kasus terjadi, bahkan telah diproses hukum, jadi jangan sampai itu terjadi,” ucapnya. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.