MANGUPURA | patrolipost.com – Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 tahun 2022, dipastikan akan digelar di Bali. Informasi ini disampaikan Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia Kebudayaan di kegiatan media briefing untuk persiapan acara tersebut, di The Trans Resort Bali, Badung, Kamis (10/3/2022).
GPDRR akan berlangsung selama enam hari, dari tanggal 23-28 Mei 2023 di Nusa Dua, Badung, Bali. Acara itu akan dihadiri 193 negara dengan jumlah peserta kurang lebih 4.000 orang.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati menyampaikan, GPDRR selalu diadakan di Jenewa. Namun tahun ini, digelar di Indonesia dan satu-satunya di Asia dan Eropa.
Lanjutnya, Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah, sehingga harus all out untuk mendapatkan nilai strategis. Karena sebagai negara kepulauan kerap terjadi bencana.
“Selain itu, GPDRR ini akan menguatkan kepercayaan dunia internasional kepada kita,” ujar Raditya. Agenda 2 tahunan dari PBB ini nantinya akan berbagi cerita tentang teknologi serta informasi yang lebih efektif di masa depan, sambungnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan, Widiarsi Agustina menyampaikan, GPDRR di Bali ini akan menyuarakan ke dunia bahwa dari Indonesia mengurangi resiko bencana.
Widiarsi juga menuturkan bahwa di Bali banyak cerita-cerita yang bisa diangkat dan dibagikan kepada dunia. “Mengubah perilaku dengan spirt yang dibangun dari Bali,” ujarnya.
Untuk itu, Widiarsi mengetuk awak media agar melakukan sosial movement.
“Ada banyak cerita sederhana yang bisa dibagikan ke dunia,” ajaknya.
Kalaksa BPBD Provinsi Bali, Made Rentin mengungkapkan, di Bali telah terbentuk perkumpulan Wartawan Peduli Bencana (Wapena).
Kata dia, Wapena sudah eksis sejak tahun 2017 hingga kini.
“Saat ada erupsi Gunung Agung,” pungkasnya. (wie)
