JAKARTA | patrolipost.com – Agus “sedih banget” Salim, korban penyiraman air keras akhirnya gigit jari. Uang donasi untuk pengobatannya Rp 1,3 miliar diserahkan Pratiwi Noviyanthi untuk korban bencana alam Gunung Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Rencana Pratiwi Noviyanthi, mantan Ketua Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan (RPK) ini terungkap saat mengisi acara di potcast Denny Sumargo, Sabtu (4/1/2025). Dalam acara itu Pratiwi Noviyanthi yang ditemani rekannya Gerry dari yayasan RPK menyerahkan bukti mutasi rekening yayasan RPK.
“Jadi buat saya, usaha saya sudah cukup untuk Mas AS (Agus Salim). Jadi tanggung jawab saya sudah selesai sampai di sini,” ujar Pratiwi Noviyanthi yang akrab disapa Novi.
Langkah tersebut dilakukan karena Novi merasa tidak ada niatan dari Agus Salim untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh yayasan RPK untuk memanfaatkan donasi tersebut. Alokasi donasi yang disiapkan untuk proses penyembuhan mata Agus Salim di rumah sakit justru tidak pernah diikuti oleh Agus Salim.
“Dari awal kita sudah berbaik hati untuk menawarkan berkali-kali. Kita bahkan bilang kita depositkan di rumah sakit JEC. Berapa nomimalnya kita depositkan (untuk) dipakai. Tapi berkali-kali tidak datang dan pada akhirnya kita dilaporin,” ujar Pratiwi Noviyanthi.
Diketahui uang senilai Rp 1,3 miliar yang terkumpul dalam rekening yayasan RPK termasuk di dalamnya adalah donasi untuk Agus Salim yang mengalami kebutaan karena disiram air keras. Donasi untuk Agus Salim dimulai pada Oktober 2024 setelah diinisiasi oleh Denny Sumargo saat pihak Agus Salim dan Novi menjadi bintang tamu siniar milik selebritas tersebut.
Hanya saja sejak saat itu konflik antara Pratiwi Noviyanthi dengan Agus Salim terjadi dan melebar ke mana-mana. Konflik dipicu oleh langkah Agus yang menggunakan dana tersebut untuk kepentingan pribadi, bukan untuk berobat. Yayasan RPK kemudian meminta agar donasi yang diterima Agus Salim dimasukkan ke rekening yayasan untuk dipantau penggunaannya.
Hal itu terjadi karena banyak donatur yang kecewa karena donasi yang masuk ke rekening pribadi Agus Salim digunakan untuk kepentingan pribadi, bukan untuk keperluan penyembuhan. Namun pihak Agus malah menuding Novi telah menggunakan donasi tersebut. Bahkan dikatakan donasi tersebut sudah habis terkuras.
Untuk menjawab tudingan itu, Novi membawa bukti mutasi rekening ke Denny Sumargo. Pada Desember 2024, diketahui bahwa rekening yayasan RPK masih berjumlah Rp 1,3 miliar.
“Saya menunjukkan bukti keluar masuknya dana,” tegas Novi.
Hanya saja langkah kejutan justru dilakukan oleh Novi dan yayasan RPK. Donasi sebesar Rp 1,3 miliar itu justru kini diserahkan untuk korban bencana Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Rencananya akan diberikan kepada kegiataan kesejahteraan sosial. Dalam hal ini kita suda berkoordinasi dengan instansi terkait yakni Dinsos. Dalam hal penyaluran yang paling mudah perizinannya adalah bencana alam,” ujar Gerry dari yayasan RPK.
“Dalam hal ini kami akan serahkan ke korban bencana alam Lewotobi, NTT, ” sambung Gerry.
Pada kesempatan yang sama, kuasa hukum donatur Agus Salim, Pablo Benua juga menjadi saksi rencana tersebut. Pablo Benua yang mewakili 537 donatur Agus Salim mengatakan pengalihan donasi ke pihak lain sejak awal memang menginginkan hal tersebut.
Hal itu menurutnya menjadi kabar baik buat donatur yang telah memberikan kuasa hukum kepadanya. Ini menurutnya menjadi kabar yang luar biasa untuk menyelesaikan kisruh yang terjadi.
“Kami tunggu kabar baiknya untuk segera uang itu diberikan kepada penerima manfaat lain, kepada orang-orang yang jauh lebih membutuhkan,” harap Pablo Benua. (807)