DENPASAR | patrolipost.com – Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, buah pikiran Bung Karno yakni, berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara kebudayaan, senafas dengan visi pembangunan ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’. Sehingga, Pemprov Bali dalam menyelenggarakan Bulan Bung Karno, menyinergikan antara ajaran ‘Sang Putra Fajar’ dan filosofi lokal masyarakat Bali, yang berada dalam satu nafas perjuangan.
Hal itu disampaikan Gubernur dalam sambutan yang dibacakan Sekda Prov Bali Dewa Indra, Minggu (6/6/2021) dalam webinar memperingati Bulan Bung Karno III 2021 dari Gedung Gajah, Jayasabha, Denpasar, Minggu (6/6/2021).
Bali sekaligus jadi provinsi pertama yang secara resmi memperingati bulan Bung Karno melalui Pergub Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2019 Tentang Bulan Bung Karno di Provinsi Bali.
“Tepat hari ini tanggal 6 Juni, yang juga merupakan hari kelahiran bapak Proklamator atau founding father, kita melaksanakan Webinar Bung Karno sebagai upaya untuk menggali kembali ajaran-ajaran beliau,” kata Indra.
Bulan Bung Karno Ke-3 mengambil tema ‘Wana Kerthi Taru Prana Bhuwana’ atau ‘Pohon sebagai Nafas Bumi’. Gubernur Koster menekankan kembali akan pentingnya ajaran Bung Karno yakni, Tri Sakti Bung Karno dalam menjalankan kehidupan berbangsa.
Lebih dari itu, Gubernur yang juga merupakan Ketua DPD PDIP Perjuangan Provinsi Bali ini, menekankan rasa apresiasi dan hormat kepada Bapak Bangsa tersebut tidak cukup hanya melalui seremonial semata.
“Lebih penting dari itu, memahami ajaran beliau, kemudian mengimplementasikan dalam kehidupan nyata bersama-sama masyarakat dan bangsa,” kata Koster.
Selain itu, pelaksanaan webinar kali ini juga diharapkan memberikan masukan bagi Pemprov Bali dan semua pihak dalam menghadapi ideologi serta tindakan transnasional yang menggangu dan mengancam adat serta budaya Bali, hingga memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Mari kita terus perkuat gotong royong, kita perkuat kebersamaan untuk bahu membahu dalam melestarikan nilai-nilai kearifan lokal. Mari bersama-sama memikul tanggung jawab untuk melestarikan adat dan budaya Bali yang adi luhung serta bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” ajak Gubernur.
Webinar yang digelar secara hybrid itu juga menghadirkan sejumlah pembicara antara lain, pakar politik H Djarot Saiful Hidayat, pakar ekonomi I Gede Made Sadguna dan pakar budaya I Gede Arya Sugiartha.
Hadir pula Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny Putri Koster, tokoh, adat, tokoh masyarakat, dari sektor pendidikan institusi, pelajar hingga masyarakat umum. (pp03)