GIANYAR | patrolipost.com – Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di Kabupaten Gianyar yang digarap sejak 2014 mulai menunjukkan trend positif. Sesuai penilaian pusat, daerah berjuluk gudang seni ini tergolong tidak kumuh lagi.
Hal ini disampaikan Konsultan Oversight Service Provider (OSP) Provinsi Bali, Resmi Sri Nulus saat eksebishi program KOTAKU pada acara Car Free Day di Taman Kota Gianyar, Minggu (10/11)
“Secara numerik atau angka, Kabupaten Gianyar skornya dibawah 19, artinya tergolong tidak kumuh lagi,” kata Resmi Sri Nulus.
Dijelaskan, penilaian tergolong tidak kumuh lagi berdasarkan adanya peningkatan keteraturan bangunan, sarana air minum, sanitasi, drainase, jalan, bahaya kebakaran, persampahan dan ruang terbuka hijau.
“Kendati demikian, secara visual masih menyisakan spot kumuh seperti masalah sampah, drainase dan sanitasi yang perlu penanganan lebih lanjut dari pemerintah daerah,” imbuhnya.
Sebelumnya sesuai SK Bupati Gianyar tahun 2014, Gianyar mempunyai daerah kumuh yang tersebar di 8 desa di tiga kecamatan yakni Sukawati, Ubud dan Blahbatuh. Sejak tahun 2015 mulai digarap Pemkab Gianyar melalui dinas terkait melibatkan masyarakat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar, I Wayan Kujus Pawitra mengatakan, Pemkab Gianyar memiliki peran, tugas dan tanggung jawab untuk menyukseskan program kotaku agar capaian target RPJMN 2015-2019 tercapai secara sukses di Kabupaten Gianyar.
“Salah satu tujuan dari program ini adalah menghilanglan kawasan kumuh di tahun 2019,” ujarnya.
Selain itu, kata Kujus Pawitra, Program KOTAKU adalah upaya mewujudkan lingkungan pemukiman yang layak huni dan berkelanjutan, melalui prakarsa 100-0-100, yaitu; dengan mencapai 100 persen akses air minum, mengurangi kawasan kumuh hingga 0 persen, dan 100 persen akses sanitasi untuk masyarajat Indonesia pada akhir 2019.
“Dengan adanya program ini, diharapkan tidak ada lagi kawasan kumuh,” harapnya.
Kegiatan ekshibisi KOTAKU di Acara CFD Taman Kota Gianyar diantaranya membagikan brosur pentingnya daerah tanpa kumuh kepada pengunjung CFD serta sosialisasi dari relawan Trash Hero, Ketut Suarnaya yang mengajak pengunjung CFD bersama sama hidup bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan terutama sampah plastik. (hms/nww)