DENPASAR | patrolipost.com – Setelah tertunda berbulan-bulan lantaran pemerintah menetapkan PSBB, proses syuting IMPERFECT THE SERIES akhirnya berhasil dijalankan dan selesai kurang lebih dua bulan kemudian. Ernest Prakasa selaku produser eksekutif dan penulis skenario serial tersebut mengungkap bila syuting di tengah pandemi ternyata cukup merepotkan.
Pertama-tama ia berusaha menerapkan protokol kesehatan di lokasi syuting sebaik mungkin. Agar Naya Anindita sebagai sutradara bisa fokus pada proses kreatif tanpa diinterupsi hal di luar itu.
“Untuk bisa memproduksi produk audio visual di masa pandemi puyeng setengah mati, apalagi aku sebagai produser kreatif. Di sisi kreatif aku berusaha tidak banyak menginterupsi pekerjaan sutradara. Aku hanya berusaha memberi sutradara ruang nyaman untuk bekerja tanpa musingin hal-hal di luar itu. Aku siapkan atmosfer kerja yang aman dan nyaman tapi itu sulit sekali,” jelas Ernest dalam keterangan pers secara virtual, Kamis (14/1).
Pada saat syuting serial yang dibintangi Kiky Saputri, Aci Resti, Neneng Risma Wulandari dan Zsa Zsa Utari ini, antigen swab belum sepopuler sekarang. Karena biaya PCR test cukup mahal sementara rapid test hasilnya tidak akurat, akhirnya setiap minggu dipilih acak satu kru pada setiap departemen untuk jalani PCR test.
“Kita ada swab rutin. Karena saat itu swab antigen belum terlalu common, pilihannya antara rapid atau PCR. Karena hasil rapid tidak bisa diandalkan sementara PCR terlalu mahal, akhirnya kita menjembatani dengan cara PCR berkala tapi tidak seluruh kru. Misal dari departemen artistik kita ambil satu,” ucap Ernest.
Bahkan kata dia, ditemukan satu kru positif terpapar virus Covid-19. Karena saat itu PCR test hanya dilakukan secara acak, begitu ada yang positif Ernest Prakasa langsung meminta pendanaan pada Chand Parwes selaku produser untuk mengadakan PCR test massal.
“Suatu hari kita ketemu satu kru yang positif dari departemen produksi. Karena positifnya didapatkan dari test random, maka mau tidak mau, dengan berat hati saya mengajukan PCR untuk seluruh kru dan pemain. Jadi hari itu Starvision membiayai kurang lebih 120 orang. Semahal dan seribet itu,” tandasnya.(net)