DENPASAR | patrolipost.com – Lembaga keuangan seperti koperasi mengalami dampak luar biasa terhadap perkembanganya karena pandemi Covid-19. Koperasi-koperasi yang ada di Kota Denpasar mengalami penurunan omzet dan aset.
Hal ini dikatakan oleh Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Denpasar, dan Ketua KSU Sidi Sanur, I Wayan Mudana SE saat ditemui di Kantor LPD Intaran, Sanur, Selasa (9/3/2021).
“Di musim pandemi seperti ini semua orang butuh uang, jadi jelas omzet dan aset koperasi menurun semua. Sebab, orang sudah tidak lagi menabung atau deposito uang, tetapi menarik terus,” kata Wayan Mudana.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat dan anggota gerakan koperasi di Kota Denpasar untuk memahami, mengerti dan menyadari tentang kondisi koperasi saat ini, serta meminta untuk mengatur dan membatasi penarikan.
Selain itu ia mengatakan, penyebab lain omzet dan aset koperasi menurun karena banyaknya anggota atau nasabah yang meminjam uang tidak mampu memenuhi kewajiban membayar bunga atau uang pokok. Hal ini tentunya menyebabkan perputaran dana koperasi atau lembaga keuangan mikro di Denpasar mengalami permasalahan.
“Hal ini murni disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang menghancurkan kita, menghancurkan ekonomi kita,” kata Wayan Mudana.
Sedangkan untuk koperasi yang mengalami keterpurukan terparah di kota Denpasar, kata Wayan Mudana adalah sebagian koperasi yang ada di Sanur. Hal ini disebabkan karena sebelumnya para anggota adalah pelaku pariwisata.
“Sekarang pariwisata terpukul, jadi koperasi juga ikut terpukul,” kata Mudana.
Wayan Mudana juga mengajak kepada semua gerakan koperasi yang ada di Denpasar untuk memahami orientasi koperasi yang sebenarnya, yaitu koperasi yang berorientasi untuk menyejahterakan dan meningkatkan tarap hidup perekonomian anggotanya.
“Koperasi itu bukan berorientasi pada waralaba, koperasi yang besar dan sukses adalah sejauh mana koperasi itu berperan serta meningkatkan tarap hidup perekonomian anggotanya,” tutup Mudana. (pp03)