JAKARTA | patrolipost.com – Kerusuhan yang terjadi Stadion Kanjuruhan Malang usai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya merupakan tragedi terburuk sepakbola Indonesia. PT Liga Indonesia Baru (LIB) memutuskan untuk menyetop atau menghentikan sementara Liga 1 selama sepekan.
Akibat kericuhan ini, timbul korban jiwa sebanyak 129 orang. Korban berjatuhan setelah supporter Arema menyerbu ke lapangan usai timnya kalah 2-3 melawan Persebaya. Polisi yang berjaga menembakkan gas airmata ke tengah lapangan. Akibatnya supporter berlarian menyelamatkan diri.
Tiupan angin yang kencang membawa gas airmata ke tribun penonton sehingga menimbulkan kepanikan. Penonton berlarian menuju pintu keluar, berdesakan sehingga banyak yang terinjak-injak.
“Kami prihatin dan sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Kami ikut berdukacita dan semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua,” ungkap Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, dalam rilisnya tadi malam.
“Keputusan tersebut kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI. Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI,” sambungnya. (807)