LABUAN BAJO | patrolipost.com – Meski adanya imbauan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat dan ditindaklanjuti dengan Surat Permohonan kepada Kementerian Perhubungan terkait penutupan akses keluar masuk ke Labuan Bajo dan Manggarai Barat, baik melalui jalur udara, darat dan laut dalam mencegah penyebaran Virus Covid 19, namun sebanyak 445 penumpang asal Kota Makasar tiba di Pelabuhan Labuan Bajo, Kamis (26/3/2020). Para penumpang tiba dengan menggunakan kapal Binaiaya.
Kepala Syahbandar Pelabuhan Labuan Bajo, Simon S Baon mengatakan, kedatangan para penumpang tersebut tidak bisa dibatalkan meski adanya permohonan penutupan akses keluar masuk di Pelabuhan Labuan Bajo
“Kedatangan para penumpang ini tidak bisa dibatalkan karena jadwal pelayaran sudah terjadwal jauh sebelum Surat Permohonan dari Pemkab keluar. Hari ini terdapat 445 penumpang asal Makasar yang tiba di Pelabuhan Labuan Bajo menggunakan kapal Binaiaya. Mereka tetap harus diturunkan di sini,” jelas Simon.
Terkait tindakan pencegahan penularan Virus Covid-19, Simon menjelaskan pihak pelabuhan bersama Pelni, KKP, Angkatan Laut telah mengantipasi dengan melakukan beberapa langkah langkah pencegahan.
“Untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, pihak pelabuhan bersama PT Pelni, KKP Dan Angkatan Laut melakukan pengecekan suhu tubuh, penyemprotan cairan antiseptik, kepada setiap penumpang yang turun dari kapal. Selain itu kita juga melakukan penyemprotan cairan sanitizer dan menyediakan satu tempat cuci tangan di area Pelabuhan,” jelas Simon.
Selain itu Simon juga menjelaskan pelayaran kapal penumpang yang tiba di Labuan Bajo pada hari Kamis (26/3/2020) merupakan pelayaran penumpang terakhir dari dan menuju pelabuhan singgah Labuan Bajo.
“Kami sudah mengimbau kepada masyarakat untuk tidak keluar daerah dulu. Hari ini yang berangkat ke Makasar ada 25 orang saja karena sudah terlanjur membeli tiket dari minggu lalu dan Kita layani. Setelah ini tidak Ada lagi kapal penumpang yang melayani pelayaran dari dan menuju pelabuhan singgah Labuan Bajo dan untuk sementara akan ditutup sampai 3 April 2020,” imbuh Simon.
Terkait adanya harapan dari masyarakat agar setiap penumpang yang baru saja turun dari kapal agar di isolasi di ruangan tertentu, Simon menyampaikan bahwa domain tersebut Ada pada Pemerintah Daerah.
“Seperti hasil rapat dengan Pemkab, pemerintah sudah menyiapkan beberapa tempat untuk ruangan isolasi atau karantina, yakni di GOR dan BLK, tetapi apakah penumpang penumpang ini langsung diarahkan ke sana itu sudah masuk wewenang Pemda. Kami hanya sebatas melakukan beberapa tindakan pencegahan yakni yakni pembersihan diri bagi tiap penumpang melalui penyemprotan cairan antiseptik, pengukuran suhu tubuh dan melakukan aksi bersih tangan,” tutup Simon. (334)