BANGLI | patrolipost.com – Objek wisata Tukad Cepung, Banjar Penida Kelod, Tembuku, Bangli terpaksa ditutup. Pasalnya, akses jalan setapak menuju objek wisata yang terkenal dengan air terjun dari langit itu, tergerus puluhan meter akibat longsor.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tukad Cepung, Ketut Joni saat dikonfirmasi membenarkan objek wisata Tukad Cepung kini telah ditutup sementara sejak dua hari terakhir. Penutupan sementara dilakukan lantaran akses jalannya terputus akibat bencana longsor.
“Hujan deras sebabkan tebing bagian Barat longsor, sehingga menimbun sungai/subak Tembuku hingga akhirnya menggerus akses jalan menuju Tukad Cepung sepanjang kurang lebih 40 meter,” ungkapnya, Minggu (9/7/2023).
Atas kondisi tersebut, praktis akses jalan menuju Tukad Cepung terputus. Selain itu, karena besarnya volume longsor yang terjadi, material longsor berupa bebatuan sebagian menimbun alur Tukad Cepung yang ada di bawahnya. “Karena itu, Obyek Wisata Tukad Cepung ditutup sementara,” ujarnya.
Menyikapi longsor yang terjadi, pengelola sudah melaporkan bencana tersebut ke pihak desa. Mengingat pengelolaan Tukad Cepung selama ini dinaungi oleh BUMdes. Selain itu, untuk penanggulangan kerusakan yang terjadi juga melibatkan pihak subak. “Saat ini, kami masih berupaya melakukan pembersihan material longsor,” sebut Ketut Joni.
Menurut Ketut Joni pasca penutupan sudah barang tentu pihak pengelola dan desa mengalami kerugian yang cukup besar. Mengingat rata-rata tingkat kunjungan ke Tukad Cepung setiap harinya mencapai 500 orang dengan pemasukan rata-rata mencapai Rp 10 juta lebih per hari.
“Mudah-mudahan perbaikan akses jalan ini, bisa segera dilakukan,” harapnya.
Pantauan, meski penutupan telah dilakukan sejak dua hari terakhir, namun sejumlah wisatawan tampak masih banyak berdatangan. Kebanyakan para wisatawan yang datang ini, belum mengetahui kondisi terkini akses jalan Tukad Cepung yang tergerus longsor.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak pengelola juga tetap menyiagakan petugas jaga untuk menyosialisasikan kondisi Tukad Cepung sehingga banyak wisatawan akhirnya memilih balik kanan.
“Sosialisasi terkait penutupan ini, juga telah kita lakukan di media sosial,” ungkap Ketut Joni. (750)