DENPASAR | patrolipost.com – Ada keunikan tersendiri di Griya Kongcow Dwipayana Tanah Kilap Denpasar. Pada Tahun Baru Imlek 2022, tempat peribadatan itu bukan saja dipadati oleh Umat Konghucu, tapi juga umat Budha dan Hindu Bali.
Akulturasi budaya pun terlihat sangat kental dan sarat dengan Kebhinekaan. Aktifitas di Griya Kongcow Dwipayana sudah terlihat sejak malam menjelang pergantian tahun baru Imlek atau pada Senin (31/1/2022).
Tepat pukul 00.00 Wita umat Konghucu menggelar persembahyangan. Atraksi barongsai yang menjadi ciri khas Tahun Baru Imlek ditampilkan untuk memeriahkan suasana.
Kemudian, di hari pertama Tahun Baru Imlek, umat juga melakukan persembahyangan. Jumlah kunjungan di Griya Kongcow Dwipayana Tanah Kilap Denpasar, akan semakin banyak hingga malam hari.
“Umat yang bersembahyang umumnya datang pada malam pergantian tahun dan hari pertama tahun baru. Ini sudah jadi tradisi sejak Griya Kongcow berdiri di Tanah Kilap, Denpasar,” kata Pemangku sekaligus pendiri Griya Kongcow Dwipayana Ida Bagus Adnyana, Selasa (1/2/2022).
Bauran unsur tradisi Bali dan Tionghoa terlihat begitu majemuk di rumah ibadah tersebut. Selain itu, di situ juga ada pura untuk persembahyangan umat Hindu Bali. Maka tak mengherankan dalam momen hari besar seperti Tahun Baru Imlek ini, umat Hindu ikut merayakannya.
“Kami di sini melayani banyak umat, bahkan bukan dari Bali saja mereka datang, tapi juga dari kota-kota lain di luar Pulau Bali,” kata Adnyana.
Ida Bagus Adnyana mengatakan, tahun baru Imlek shio Macan Air ini akan memberikan kekuatan kepada manusia dalam menghadapi kondisi global pandemi Covid-19.
“Seperti shio macan air yang memberikan makna kekuatan, tahun ini kita harus semangat dalam menghadapi pandemi dan persoalan lainnya,” harap IB Adnyana. (pp03)