BANGLI | patrolipost.com – Keluarga besar SMAN I Bangli berduka. Salah seorang guru yakni I Nengah Sugita (58) meninggal dunia setelah alami kecelakaan lalu lintas di ruas jalan Kusumayuda, tepatnya di Banjar Penatahan, Kecamatan Susut, Bangli pada Sabtu (7/1/2023) sekira pukul 22.45 Wita. Diketahui guru asal Banjar/Kelurahan Kawan ini meninggal dunia setelah terjatuh dari sepeda motor yang dikendaraainya saat pulang mancing.
Informasi yang berhasil dihimpun, kronologis kejadian berawal korban bersama beberapa temannya pergi memacing ikan di wilayah Kecamatan Susut. Korban pergi memancing dengan mengendarai sepeda motor jenis Yamahan Xeon dengan nomor polisi DK 3158 PV. Setelah puas memancing, korban bersama temannya angkat kaki dari tempat memancing. Korban dengan mengendarai sepeda motor bermaksud balik ke rumah, namun naas sesampai di tempat kejadian, karena kondisi jalan licin akibat diguyur hujan, korban tidak bisa menguasai kendaraanya dan akhirnya jatuh di badan jalan. Korban selanjutnya dilarikanke RS Bangli.
Sementara Kanit Laka Sat Lantas Polres Bangli Ipda I Ketut Karya saat dikonfirmasi membenarkan ada kecelakaan lalu lintas tunggal (out of control) yang terjadi di ruas jalan Kusuma Yuda tersebut. Menurut Ipda Ketut Karya dari informasi, korban bermaksud pulang sehabis mancing di wilayah Susut. Korban yang mengendarai sepeda motor tanpa menggunakan helm terjatuh saat melintas di jalan yang licin.
”Saat diangkut ke RS Bangli gunakan mobil ambulance kondisi korban masih sadar,” ujar Ipda Ketut Karya, Minggu (8/1/2022).
Setelah menjalani perawatan di RS Bangli kondisi korban drop dan tak sadarkan diri sehingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia. ”Akibat benturan korban alami luka pada bagian kepala,” ujar Ipda Ketut Karya.
Di sisi lain Kepala Sekolah SMA I Bangli Wayan Suarya saat dikonfirmasi mengaku baru tahu berita meninggalnya I Nengah Sugita pagi hari. Almarhum adalah seorang guru yang rajin dan perhatian kepada siswa. Almarhum sudah mengajar di SMA I Bangli sejak tahun 1987.
”Almarhum adalah guru senior, bahkan saya sendiri sempat diajar,” ungkap Kasek asal Banjar Tegal, Kelurahan Bebalang ini.
Lanjut Wayan Suarya, saat ini almarhum mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas 10 dan 12 dan dua tahun lagi almarhum baru memasuki purna tugas.
”Rencana besok kami bersama guru- guru akan melayat ke rumah duka,” kata Wayan Suarya. (750)