LABUAN BAJO | Patrolipost.com – Proses pemeriksaan terhadap pelaku perjalanan yang tiba di Pelabuhan Ferry Labuan Bajo, Jumat (2/10) malam, tidak berjalan dengan maksimal, terkesan mengabaikan protokol kesehatan (Prokes).
Pantauan di lapangan, para pelaku perjalanan yang merupakan penumpang kapal Cakalang ini terlihat tidak mencuci tangan sesaat setelah keluar dari kapal. Selain itu pada saat mengantre untuk diperiksa oleh tim petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan di tenda pemeriksaan, para pelaku perjalanan ini juga tidak mengikuti protokol kesehatan dengan menjaga jarak, mereka malah terlihat berkerumun, selain itu beberapa pelaku perjalanan terlihat tidak mengikuti antrean untuk diperiksa dan langsung keluar dari area pemeriksaan.
Tampak empat orang petugas Kesehatan Pelabuhan kewalahan mengontrol 109 pelaku perjalanan ini agar mengantre dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Koordinator Kesehatan Pelabuhan, Marsel Elias menjelaskan ia bersama tiga petugas KKP lainnya kewalahan mengatur penumpang kapal yang turun dari kapal dikarenakan jumlah petugas di area pemeriksaan tidak sepadan dengan jumlah penumpang yang turun dari kapal.
“Yang pastinya kami kewalahan karena jumlah petugas pendata tidak sebanding dengan jumlah penumpang yang turun. Kami kecewa tim yang lain tidak datang, kami kewalahan dalam mengontrol penumpang,” jelas Marsel.
Marsel menambahkan pada pemeriksaan di hari – hari sebelumnya, selain petugas dari KKP, pemeriksaan kesehatan para pelaku perjalanan juga dibantu oleh beberapa instansi terkait seperti Sat Pol PP, BPBD serta Tim Relawan. Khusus untuk anggota relawan, informasi jadwal kedatangan para pelaku perjalanan juga telah diinformasikan. Namun ia mengaku tidak mengetahui dengan pasti alasan ketidakhadiran mereka, ia hanya diinfokan anggota relawan tidak mau bekerja karena upah kerja belum dibayarkan oleh Dinas Kesehatan Manggarai Barat.
“Selama ini berjalan normal karena kita di back up oleh beberapa instansi, ada Sat Pol PP, Tim BPBD dan Tim Relawan dan itu semua berjalan dengan baik. Saya tidak tau kenapa mereka hari ini tidak masuk, saya tidak tau alasannya kenapa, yang pasti saya sudah coba konfirmasi ke anak – anak relawan, katanya mereka mau ketemu Kadis Kesehatan mungkin terkait anak – anak relawan yang sampai hari ini belum menerima insentif,” jelas Marsel
Namun menurut Marsel, dari total 109 penumpang kapal yang diperiksa, semuanya memiliki dokumen kesehatan yang lengkap, termasuk surat rapid test, selain itu hasil pengukuran suhu tubuh juga menunjukan tidak ditemukannya penumpang yang memiliki suhu tubuh melebihi 36 Derajat.
Terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, Yohanes Johan mengakui tidak mengetahui ketidakhadiran tim relawan di posko pemeriksaan area Pelabuhan Ferry Labuan Bajo tersebut. Ia mengetahui hal tersebut setelah dihubungi oleh beberapa wartawan yang hendak mengkonfirmasi terkait hal tersebut.
“Saya belum dapat informasi soal itu, saya juga baru tau informasinya dari teman – teman wartawan di lokasi,” jelas Yohanes saat dihubungi melalui sambungan telpon Jumat malam.
Saat dikaitkan dengan tidak hadirnya Tim Relawan Kesehatan pada posko pemeriksaan kesehatan di area pelabuhan ferry karena belum dibayarnya upah mereka, Yohanes menjelaskan bahwa upah relawan selama empat bulan terhitung dari Bulan Juni – September memang belum dibayarkan dikarenakan harus melewati proses yang panjang. Namun ia melanjutkan, proses tersebut sudah selesai dan upah Tim Relawan akan segera dibayarkan.
“Prosesnya sudah selesai, mereka tinggal lengkapi administrasi saja, daftar hadirnya. Senin dan Selasa mereka sudah bisa terima gajinya di Dinas Kesehatan. Prosesnya lumayan panjang,” ucap Yohanes. (334)