JAKARTA | patrolipost.com – AMD, perusahaan penyedia prosesor mengumumkan bergabung dengan U.S. Department of Energy (DOE), Oak Ridge National Laboratory (ORNL) dan Cray Inc untuk menjadikan supercomputer tercepat di dunia pada 2021.
Supercomputer ini akan menjadi lebih dari 1.5 exaflop pemrosesan kinerja, sistem Frontier di desain untuk menggunakan High Performance Computing (HPC) generasi masa depan dan Artificial Intelligence (AI) yang dioptimalkan, serta custom AMD EPYC CPU dan prosesor GPU AMD Radeon Instinct.
Senior Vice President and General Manager AMD Datacenter, dan Embedded Systems Group, Forrest Norrod, mengatakan, para peneliti di ORNL akan menggunakan daya komputasi yang belum pernah ada sebelumnya dari sistem Frontier dan teknik AI generasi berikutnya untuk simulasi, memodelkan dan pemahaman lebih mendalam tentang interaksi yang mendasari ilmu cuaca, struktur sub-atom, genomic, fisika dan bidang ilmiah penting lainnya.
“AMD bangga bermitra dengan Cray dan ORNL untuk menyampaikan apa yang diharapkaan untuk dapat menjadi supercomputer bertenaga di dunia. Frontier akan menampilkan custom CPU dan teknologi GPU dari AMD dan mewakili pencapaian teranyar dalam daftar panjang inovasi teknologi AMD yang telah berkontribusi pada program-program exascale Departemen Energi,” kata Norrod melalui siaran pers.
Inovasi-inovasi AMD digunakan dalam sistem Frontier termasuk HPC generasi mendatang dan AI yang dioptimalkan, custom CPU AMD EPYC, dan prosesor GPU Radeon Instinct didukung oleh High Bandwidth Memory (HBM) dan ops presisi campuran ekstensif untuk kinerja yang optimal.
Selain itu, bandwidth tinggi yang disesuaikan, Infinity Fabric koheren latensi rendah, menghubungkan empat GPU Radeon Instinct ke satu CPU AMD EPYC per node, serta versi yang disempurnakan dari lingkungan pemrograman ROCm open source, dikembangkan dengan Cray untuk menyatu dalam perpaduan kinerja CPU dan GPU AMD.
“Perpaduan teknologi Cray dan AMD dalam sistem Frontier akan meningkatkan skala kinerja secara drastis untuk AI, analitik, dan simulasi, memungkinkan DOE untuk mendorong batas-batas penemuan ilmiah lebih jauh,” ujar Steve Scott, Senior Vice President dan CTO Cray. (net)