Anak Buahnya Tembak Mati Siswa SMK, Kapolrestabes Semarang Mengaku Siap Dipanggil DPR RI

kapolrestabes
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar. (ist)

SEMARANG | patrolipost.com – Komisi III DPR RI akan memanggil Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar terkait kasus penembakan yang dilakukan anak buahnya bernama Aipda Robig Zaenudin yang menyebabkan dua siswa terluka dan seorang siswa tewas. Peristiwa itu memunculkan beragam spekulasi karena keterangan polisi tidak sesuai fakta yang sebenarnya di lapangan.

“Belum ada panggilan resminya,” kata Kaporestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar lewat pesan singkat merespons pertanyaan apakah sudah ada surat pemanggilan dari DPR RI terhadap dirinya, Ahad (1/12/2024), dikutip dari republika.co.id.

Bacaan Lainnya

Namun Irwan menyatakan siap memenuhi panggilan Komisi III DPR RI. “Ya pastilah,” ujarnya saat ditanya apakah siap hadir ke DPR RI.

Sebelumnya Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengatakan akan memanggil Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar untuk menanyakan kasus penembakan tiga siswa SMKN Kota Semarang. Pemanggilan Irwan dijadwalkan pada Selasa (3/12/2024).

Siswa SMKN 4 Semarang yang tewas ditembak dalam kejadian tanggal 24 November 2024 malam itu bernama Gamma Rizkynata Oktafandy (17). Sedangkan dua temannya yang mengalami luka tembak di dada dan tangan masing-masing Satria (17) dan Adam (17).

“Kami akan memanggil khusus si Kapolres ini pada kesempatan yang secepat-cepatnya,” kata Habiburokhman pada konferensi pers di Ruang Rapat Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (29/11/2024) lalu.

Habiburokhman mengaku kecewa karena belum menerima informasi utuh terkait peristiwa penembakan tiga siswa SMKN 4 Semarang. Dia pun mengkritik Irwan Anwar karena sulit dikontak.

“Karena Kapolres-nya ini setelah kejadian saya telepon tapi tidak diangkat. Bagaimana mungkin kami sebagai pengawas resmi langsung, kami ingin mendapatkan informasi dari Kapolres-nya tidak diindahkan oleh si Kapolres ini, padahal peristiwanya sangat luar biasa. Saya dengar memang ada satu orang meninggal, dua orang terluka, lalu dengan seenaknya (siswa itu, red) diklaim sebagai gangster. Gangster seperti apa?” ucap Habiburokhman.

Karena itu, dia berpendapat kinerja Kapolrestabes Semarang perlu dievaluasi. “Kejadian di Semarang ini benar-benar memprihatinkan dan ini kinerja Kapolres-nya ini perlu dievaluasi seperti apa. Jangan sampai nila setitik merusak susu sebelanga, itu peribahasanya,” katanya.

Pelaku penembakan terhadap tiga siswa SMKN 4 Kota Semarang adalah anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang berpangkat Aipda bernama Robig Zaenudin. Menurut keterangan Polrestabes Semarang, Robig Zaenudin melakukan penembakan terhadap tiga siswa SMKN 4 Kota Semarang di depan sebuah minimarket di Jalan Candi Penataran, Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang.

Robig disebut berusaha membubarkan aksi tawuran yang terjadi di daerah tersebut pada dini hari tanggal 24 November 2024. Namun pelaku tawuran berusaha menyerang Robig. Hal itu yang membuatnya melepaskan tembakan.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengungkapkan, peristiwa penembakan yang dilakukan Robig terjadi ketika anggota kreak (gangster remaja) Tanggul Pojok dan Seroja tengah terlibat aksi saling kejar menggunakan sepeda motor pada dini hari tanggal 24 November 2024 lalu.

“Ini ada peristiwa tawuran, kemudian peristiwa ini diketahui dan berpapasan oleh anggota Satuan Narkoba Polrestabes Semarang atas nama Robig Zaenudin. Terkait tindakan (penembakan) Robig Zaenudin ketika berpapasan dengan gangster yang sedang bertikai, itu penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Jawa Tengah,” ucap Irwan dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Rabu (27/11/2024) lalu.

Irwan Anwar mengungkapkan, berdasarkan kesimpulan sementara, Robig melepaskan dua tembakan. “Tembakan pertama mengenai almarhum Gamma, mengenai pinggang. Kemudian tembakan kedua mengenai Satria dan Adam. Itu satu peluru,” katanya.

Menurut Irwan, momen penembakan juga terekam oleh kamera CCTv. Namun rekaman CCTv tersebut tak ditampilkan dalam konferensi pers. “Terekam. Nanti (rekaman CCTv) jadi bahannya Ditkrimum (Polda Jateng) untuk proses penyidikan,” ujarnya.

Irwan tak menjelaskan lebih lanjut tentang bagaimana situasi yang dihadapi Robig sehingga dia harus melepaskan tembakan ke arah tiga siswa yang menurutnya sedag tawuran tersebut. Irwan hanya menyampaikan penyelidikan penembakan Robig akan dilakukan oleh Polda Jateng.

Keterangan polisi ini dibantah oleh sejumlah pihak, di antaranya Satpam di lokasi kejadian yang menyebut tidak ada kejadian tawuran malam itu. Sementara pihak sekolah meragukan keterangan polisi yang menyebut GRO anggota gangster. GRO dikenal sebagai siswa yang berprestasi dan angota Pasukan Pengibar bendera Pusaka (Paskibraka).

Polisi juga menyebut GRO membeli senjata melalui Shopie, namun pihak keluarga mempertanyakan apakah polisi memiliki bukti pembeliannya. Jika ada bukti pembelian, minta ditunjukkan ke publik agar masyarakat mengetahuinya. (807)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.