BANGKALAN | patrolipost.com – Seorang pria di Bangkalan menjadi korban penembakan orang tak dikenal. Pria tersebut ditemukan tewas dengan luka tembak di dekat ketiak sebelah kanan. Penembakan terjadi, Minggu (28/3) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Korban berinisial L (35), warga Sepulu, Bangkalan.
Ternyata salah satu pelaku penembakan merupakan anggota DPRD Bangkalan berinisial H. Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo mengatakan ada tiga tersangka dalam kasus ini. Yakni anggota dewan berinisial H, lalu dua karyawannya yakni S dan M.
Sigit menyebut H merupakan eksekutor alias yang menembak L hingga tewas. H menembak L karena menuduh L telah mencuri motor karyawan di tokonya. H merupakan pemilik salah satu toko di Bangkalan. Saat itu di tokonya, ada motor karyawannya yang hilang.
“Begini, tersangka utama, H ini pemilik toko di Bangkalan. Di tokonya saat itu kehilangan sepeda motor,” kata Sigit.
Lalu, H bersama dua karyawannya menduga korban merupakan pelaku yang mencuri motor. Karena, korban terkenal sebagai residivis kasus curanmor.
“H bersama dua orang karyawannya S dan M mendatangi rumah korban karena menyangka korban yang mencuri motornya. Mereka juga membawa bukti CCTV untuk menanyakan apakah korban yang ada di dalam rekaman CCTV tersebut,” ungkap Sigit.
“Korban diketahui memang residivis kasus pencurian. Dia di sana terkenal (sebagai pencuri). Sudah lima kali pernah kena kasus dan keluar masuk penjara. Makanya ketiga pelaku ini ingin memastikan dan pergi ke rumah korban,” tambahnya.
Di rumah korban, Sigit menduga ada perselisihan hingga membuat pelaku menembak korban.
“Entah saat di rumah korban ada perselisihan atau cek cok sehingga terjadi lah penembakan itu,” lanjut Sigit.
Kini, ada tiga tersangka dalam kasus penembakan ini. Yakni anggota dewan berinisial H, lalu dua karyawannya S dan M. Awalnya hanya ada dua tersangka yang ditangkap yakni S dan M.
Sigit mengatakan pihaknya lalu melakukan pemeriksaan saksi dan diketahui ada tersangka lain. Ternyata, tersangka tersebut merupakan anggota DPRD Bangkalan dari fraksi Gerindra.
“Dari situ kita lakukan pemeriksaan termasuk ada dua saksi dari masyarakat sekitar, akhirnya dari keterangan saksi dan bukti yang kita dapat mengarah eksekutor itu inisial H. Inisial H ini betul Anggota dewan. Iya benar (fraksi Gerindra),” imbuhnya.
Sigit menambahkan pihaknya telah memanggil H dua kali. H akhirnya menyerahkan diri dan kini masih dilakukan pemeriksaan.
“Kita panggil melalui prosedur dua kali, setelah kita lakukan pemanggilan akhirnya kemarin tanggal 15 Mei, H ini menyerahkan diri dan sampai saat ini masih kita lakukan pemeriksaan-pemeriksaan. Untuk saksi-saksi kita periksa lagi, kita periksa tambahan-tambahan soal keterangan yang belum sinkron,” pungkas Sigit. (305/dtc)