Angka Kemiskinan di Manggarai Barat Turun, Pertumbuhan Ekonomi Naik

labuan baju
Sektor Pariwisata jadi leading sektor perekonomian Manggarai Barat. (ist)

LABUAN BAJO| patrolipost.com – Angka kemiskinan di Kabupaten Manggarai Barat dalam 3 tahun terakhir mengalami penurunan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Manggarai Barat mencatat, angka kemiskinan tahun 2023 ada di angka 16 persen.

“Angka kemiskinan di Kabupaten Manggarai Barat terus mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir, yaitu 17,92% di tahun 2021, 17,15% di tahun 2022, dan 16,82% di tahun 2023,” ujar Kepala BPS Manggarai Barat, Ikhe Suryaningrum.

Bacaan Lainnya

Ikhe menjelaskan, untuk mengukur angka kesejahteraan masyarakat, kemiskinan merupakan salah satu indikator penting selain Pembangunan Manusia dan Ketenagakerjaan.

Kesejahteraan Masyarakat biasanya diukur melalui indikator-indikator sosial. Beberapa indikator sosial tersebut adalah kemiskinan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Ikhe menyebut penurunan angka kemiskinan menunjukkan sesuatu hal yang positif karena proporsi penduduk miskin jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di Kabupaten Manggarai Barat sudah mengalami penurunan.

Di sisi lain, berbagai hal buruk mungkin bisa terjadi, jika jumlah masyarakat miskin mengalami peningkatan, seperti kematian yang meningkat, gizi buruk yang semakin parah, dan kriminalitas yang semakin naik.

Indikator lain yang menjadi bagian penting adalah ketenagakerjaan. Ikhe menyebutkan, merujuk pada data yang dirilis BPS terkait indikator Tingkat Pengangguran Terbuka, angka pengangguran di Manggarai Barat pada tahun 2023 juga mengalami penurunan jika dibanding tahun 2021.

“Di tahun 2021, angka pengangguran di Kabupaten Manggarai Barat adalah 4,94% yang kemudian turun menjadi 4,91% di tahun 2022 serta pada akhirnya menjadi 4,42% di tahun 2023,” ucap Ikhe.

Ikhe menambahkan, kategori orang yang sedang menganggur adalah masyarakat yang sedang mencari pekerjaan, sedang mempersiapkan usahanya, sudah diterima bekerja tetapi belum mulai bekerja, atau bahkan mereka yang juga sudah merasa putus asa untuk mendapatkan pekerjaan.

“Angka pengangguran menunjukkan trend yang positif, ini berarti proporsi masyarakat yang menganggur jika dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja di tahun 2023, lebih sedikit dari tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

Namun turunnya angka pengangguran ini kata Ikhe tidak sejalan dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di tahun 2023 yang mengalami penurunan.

“TPAK di tahun 2023 sebesar 70,71% sedangkan di tahun 2021 adalah sebesar 73,18%. Hal ini berarti bahwa angkatan kerja di Kabupaten Manggarai Barat yang aktif dalam suatu perekonomian mengalami penurunan di tahun 2023,” ungkapnya.

Sementara pada data Index Pembangunan Manusia (IPM), Kabupaten Manggarai Barat terus mengalami peningkatan selama tiga tahun terakhir. Terdapat 3 hal yang harus diperhatikan dalam mengukur IPM, yakni Kesehatan, Pengetahuan dan Kehidupan Layak.

“Jika dilihat datanya di Kabupaten Manggarai Barat angka IPM hanya sebesar 66,19 kemudian telah meningkat menjadi 67,84 di tahun 2023. Ini berarti terdapat peningkatan sebesar 1,65 poin dari tahun 2021 ke tahun 2023. Sejalan dengan hal ini, beberapa indikator yang membentuk IPM juga menunjukkan trend peningkatan yang sama dari tahun 2021 hingga tahun 2023,” ujarnya.

“Beberapa indikator tersebut diantaranya Angka Harapan Hidup, Harapan Lama Sekolah, rata-rata lama sekolah, dan Pengeluaran Riil per Kapita,” tambahnya.

Ikhe menyebut, sejumlah pencapaian ini tentu tidak terlepas dari penanganan yang maksimal dari pemerintah daerah melalui regulasi dan kebijakan yang dikeluarkan.

Selain itu, Ikhe menambahkan, untuk menggambarkan seberapa cepat pembangunan suatu daerah dalam periode waktu tertentu, laju pertumbuhan ekonomi juga menjadi salah satu indikator penting.

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Manggarai Barat di tahun 2023 sebesar 4,77 persen, sementara di tahun 2022 sebesar 4,12 dan di tahun 2021 pada angka 1,29 persen saja.

Selain itu, salah satu hal yang paling umum digunakan sebagai dasar ukuran untuk melihat kondisi perekonomian adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Ikhe menjelaskan, PDRB merupakan nilai tambah dari seluruh aktivitas ekonomi di Kabupaten Manggarai Barat. PDRB di Kabupaten Manggarai Barat terus mengalami peningkatan selama tiga tahun terakhir, yaitu dari tahun 2021 hingga tahun 2023.

Di tahun 2021 angka PDRB di daerah ini adalah 2,29 triliun rupiah, sedangkan di tahun 2023 mencapai angka Rp 2,50 triliun.

“Ini menandakan kue ekonomi di Kabupaten Manggarai Barat terus mengalami peningkatan. Namun besaran peningkatan perekonomian tidak hanya bisa dilihat dari angka PDRB, tetapi juga harus melihat Laju Pertumbuhannya,” tutupnya. (334)

Pos terkait