BANGLI | patrolipost.com – Dalam upaya memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada konsumen, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bangli akan membangun dua titik sumur bor tahun ini. Pembanguan menelan anggaran Rp 3 miliar. Sementara terkait putusnya jaringan pipa Gamongan 1 di tebing bantaran sungai Melangit pengerjaan sudah rampung.
Direktur PDAM Bangli, Dewa Gde Ratno Suparsa Mesi mengatakan, rencana pembangunan dua titik sumur bor tiada lain sebagai bentuk langkah antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi kerusakan jaringan pipa di sumber mata air. Dengan sumur bor yang rencananya dibangun tahun ini maka jika pasokan air terganggu, suplay air memanfaatkan air sumur bor. Disamping itu bila terjadi beban puncak penggunaan air, terutama saat hari raya debit air ke konsumen mengecil. Dengan dibangunnya sumur bor penambahan debit bisa dilakukan.
”Rencana pembangunan sumur bor sudah sempat digodok oleh tim percepatan dan mendapat support dari Bupati Bangli yang notabene ingin PDAM bisa berikan layanan yang prima kepada konsumen serta bekerja secara profisional,” ungkap Dewa Suparsa Mesi, Minggu (12/9/2021).
Lanjut Direktur asal Banjar/Kelurahan Kawan ini, sumur bor dibangun di dua titik yakni dekat bak reservoir Kubu dan LC Uma Aya. Anggaran yang dibutuhkan membangun dua titik sumur bor sebesar Rp 3 miliar.
”Kami sudah ajukan anggaran dan jika tidak ada halangan pembangunan kemungkinan bisa dilaksanakan tahun ini,” jelas mantan kontraktor ini.
Disinggung terkait putusnya pipa transmisi Gamongan 1 di Sungai Melangit, kata Dewa Suparso Mesi, putusnya jaringan pipa tersebut menyebabkan pasokan air bagi konsumen khususnya di seputaran wilayah Kota Bangli, seperti Banjar Gunaksa, Pande, Kawan, Tegal terganggu. Untuk proses perbaikan telah kelar dan air sudah mengalir hingga di bak reservoir Kubu.
”Perbaikan sudah rampung, hari ini (Minggu sore) suplay air sudah normal,” jelasnya. (750)
