DENPASAR | patrolipost.com – Memasuki akhir tahun yang identik dengan musim penghujan, Pasukan Biru Prokasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) gencar melaksanakan pembersihan saluran air di beberapa titik. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi meluapnya air dan mengakibatkan genangan hingga banjir.
Salah satu titik rawan genangan air yakni Kawasan Peguyangan, Jalan Akasia, Kawasan Desa Sanur Kauh, Kawasan Jalan Mahendradata, Kawasan Desa Pemogan, Kawasan Bay Pas Suwung dan Kawasan Bantaran Tukad Badung.
“Semua titik kita pantau, jika terdapat potensi sumbatan sampah kita atensi langsung, ini untuk mengantisipasi genangan, apalagi kemarin, Kamis (18/2/2022) malamnya hujan,” ujar Kepala Dinas PUPR Kota Denpasar, AA Ngurah Bagus Airawata saat dikonfirmasi, Sabtu (19/2/2022).
Lebih lanjut dikatakannya, sebagai upaya pencegahan tersebut pihaknya terus menggencarkan pembersihan sungai, jaring sampah dan saluran air. Terutama tujuan dilaksanakan pembersihan sebagai upaya antisipasi dalam mencegah meluapnya air sungai atau saluran air akibat adanya sedimentasi, sampah atau benda lainnya di sungai.
“Pembersihan ini lebih kepada upaya untuk mengembalikan fungsi sungai yang sebenarnya. Hal ini dilaksanakan secara rutin, sehingga saat debit air meningkat tidak meluap atau sampai menimbulkan genangan di titik tertentu,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan dari hasil kegiatan yang dilaksanakan rutin setiap hari ini ditemukan permasalahan klasik. Yakni masih ditemukanya sampah yang memenuhi sungai dan salter penjaring sampah. Kondisi inilah yang biasanya menimbulkan banjir atau luapan air saat musim penghujan akibat tersumbatnya saluran air.
“Hingga saat ini sampah masih menjadi kendala, sehingga diperlukan kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai yang menjadi saluran air,” jelasnya.
Menurut Airawata, secara umum kondisi sungai dan saluran air di Kota Denpasar sudah baik. Namun demikian, tingginya intensitas hujan dan bertambahnya volume air dengan cepat membuat terjadi genangan di beberapa titik, tetapi telah dipastikan paska hujan reda akan segera kembali normal.
Selain menyebabkan air meluap akibat berkurangnya daya tampung sungai, keberadaan sampah yang bergerak menuju muara juga akan mengotori pantai. Sehingga masyarakat diharapkan untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih di sungai atau saluran air.
“Kita ketahui Denpasar merupakan daerah hilir, selain sedimentasi, pasang surut air laut juga mempengaruhi aliran air menuju muara,” paparnya.
Agung Airawata mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan sungai dan saluran air lainnya. Terlebih saat ini sudah mulai memasuki musim hujan. Selain itu, Bali khususnya Kota Denpasar yang bertumpu pada sektor pariwisata juga wajib menjaga kebersihan lingkungan. (030)