BORONG | patrolipost.com – Pasar Muring di Desa Deno, Kecamatan Lambaleda Selatan, Manggarai Timur tidak begitu ramai mengingat pembeli yang dominan para petani belum memetik hasil panen. Para penjual terlihat gelisah sambil berharap para pengunjung pasar bisa mampir ke lapaknya untuk membeli barang.
Namun, seperti yang disaksikan patrolipost.com pada Kamis (8/5/2025), di dalam gedung pasar bagian Barat terlihat dua kelompok kerumunan, dengan jumlah orang lebih dari 10 orang di setiap kelompok.
“Ya pasang baru…pasang baru,” ujar seseorang yang disebut ‘bandar’ oleh kelompok tersebut.
Terdapat sebuah peralatan judi di tengah kerumunan. Meja bola guling yang berisi angka-angka dengan bola sebesar bola biliar terus berputar dan berhenti pada angka-angka tertentu. Setelah satu putaran, para pria yang berkerumun melempar uang dengan jumlah bervariasi ke karpet yang juga berisi angka-angka tersebut.
Salah satu pengunjung pasar yang merahasiakan identitasnya mengakui, praktek perjudian bola guling di Pasar Muring sudah berlangsung hampir lebih dari sebulan.
“Hampir sebulan lebih selalu ramai karena judi bola guling semakin banyak peminatnya,” ungkapnya.
Praktek perjudian ini mulai dibuka lagi setelah jeda yang panjang. Para penjudi bola guling kadangkala lupa tujuannya ke pasar untuk membeli bahan kebutuhan dan menggunakan uangnya untuk berjudi.
Jika terus dibiarkan, praktek perjudian ini kian meresahkan. Akan semakin banyak ibu rumah tangga yang dikecewakan oleh suaminya yang menghabiskan uang untuk berjudi.
Hal yang lebih parah dari itu adalah banyak diantaranya mengabaikan pemenuhan kebutuhan pokok dan biaya pendidikan anak karena kecanduan berjudi. Selain untuk berjudi, kebanyakan penjudi akan mengaku tidak mempunyai uang. Bahkan Bansos dari pemerintah yang disalurkan berupa uang tunai pun ada yang menggunakan untuk berjudi. (pp04)
