Penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).
DENPASAR | patrolipost.com – Anggota Komisi XI DPR RI Dapil Bali I Gusti Agung Rai Wirajaya bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali kembali menyalurkan 2.500 paket sembako kepada masyarakat terdapat covid-19. Bantuan paket sembako kali ini sebagai tindak lanjut direalisasikannya proposal permohonan Bantuan Penanganan covid-19 dari Yayasan Adista Raharja Widyanata oleh Bank Indonesia melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).
Acara penyerahan dilaksanakan di Jero Anyar Taman Prenem, Desa Peguyangan Kaja, Denpasar Utara, Sabtu (12/3/2022) yang turut dihadiri oleh Luh Putu Mamas Lestari (Anggota DPRD Kota Denpasar), Putu Yuni Widyadnyani (Anggota DPRD Kabupaten Tabanan) dan Ni Kadek Sri Dewi (Anggota DPRD Kabupaten Karangasem).
“Hari ini kita serahkan secara simbolis sebanyak 1.000 (seribu) dari 2.500 (dua ribu) paket sembako kepada masyarakat yang membutuhkan melalui lembaga/kelompok masyarakat maupun komunitas. Selanjutnya akan kita salurkan secara bertahap di wilayah Kabupaten Badung, Kota Denpasar, Tabanan, Gianyar, Bangli, Klungkung, Buleleng, Jembrana dan Karangasem,” ucap ARW.
Lebih lanjut ARW mengatakan kini ekonomi Bali yang merangkak menggeliat apalagi sejumlah kegiatan serangkaian G20 akan dilaksanakan di Bali menjadi momentum untuk bangkit.
“Indonesia kini menjadi pemimpin G20 dan kegiatan rangkaian G20 akan banyak diselenggarakan di Bali. Ini menjadi momentum kebangkitan ekonomi sejak pandemi Covid-19 melanda lebih dari dua tahun. Terbukti saat ini wisatawan sudah mulai berdatangan ke Bali,” ujar Agung Rai Wirajaya yang kerap disapa ARW.
Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan pandemi Covid-19 di Indonesia yang masih berlangsung hingga kini telah memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia, tak terkecuali Bali. Pada bulan Februari silam, kita ketahui bersama bahwa kasus Covid-19 sempat merebak hingga Pemerintah menerapkan PPKM level 3 di Provinsi Bali.
“Hal ini tentu menyebabkan masih adanya pembatasan di berbagai sektor, baik sektor esensial maupun non esensial,” ujar Trisno Nugroho.
Meskipun demikian, imbuh Trisno, kasus Covid-19 telah menunjukkan penurunan diawal bulan Maret ini. Pemerintah juga baru-baru ini menerapkan kebijakan bebas karantina bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang masuk ke Bali dengan syarat yang wajib dipenuhi.
Tidak hanya itu, kata Trisno, pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) juga tidak diwajibkan menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen bila sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap serta memenuhi syarat yang ditentukan.
“Kebijakan ini tentu harus dapat kita maksimalkan untuk Bali Bangkit. Meski demikian, kita tetap tidak boleh lengah. Kerja sama dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk bersama-sama dapat menang melawan pandemi Covid-19 ini,” ucapnya.
Dikatakannya, salah satu hal yang harus terus dilakukan adalah dengan terus menerapkan protokol kesehatan 6M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, serta menghindari makan bersama.
Menyikapi dampak dari pandemi covid-19 kepada masyarakat, Bank Indonesia terus berupaya berperan aktif dalam penanggulangan pandemi Covid-19 melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).
“Pada kesempatan ini, kita bersama-sama menyaksikan penyerahan paket sembako penanggulangan Covid-19 kepada Yayasan Adista Raharja Widyanata yang terealisasi berkat dukungan Anggota Komisi XI DPR RI, Bapak I Gusti Agung Rai Wirajaya,” jelas Trisno dan berharap masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Para penerima bantuan paket sembako secara simbolis kali ini meliputi Yayasan Adista Raharja Widyanata, Pengempon Pura Gunung Agung (Badung), Pengempon Pura Taman Sari (Badung), Pengempon Dadia Dukuh Segening (Karangasem), Pengempon Pura Dadia Arya Wang Bang Pinatih (Karangasem), Pencak silat NU Pagar Nusa Cabang (Tabanan), Pengempon Merajan Gede Pasek Celgel Desa Geluntung (Tabanan), Pengempon Merajan Puri Oka Sesetan (Denpasar), Sangging Bendesa Manik Mas Sesetan (Denpasar), Dadia Alit Nagasari Desa Selumbung (Karangasem) dan Banjar Dinas Tajen (Tabanan). (wie)