MEDAN | patrolipost.com – Kasus Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Dinas Pendidikan Asahan yang ditemukan bugil dalam kondisi pingsan di mobil Toyota Innova beberapa hari lalu, akhirnya berbuntut panjang.
Zul (37), laki-laki di dalam mobil itu dilaporkan oleh istrinya ke polisi dengan dugaan kasus perzinahan. Ini menambah pelik kasus. Lantaran, di instansi tempat Zul dan HA yang juga ditemukan pingsan di dalam mobil, mereka sudah dicopot dari jabatannya.
Istri Zul berinisial AS (39) mengadukan suaminya ke Polres Asahan. Dia kecewa karena tingkah bejat suaminya itu. Terlebih videonya suaminya dan selingkuhannya pingsan dalam mobil dalam keadaan setengah bugil viral di dunia maya.
“Kami sekeluarga sangat terpukul dan malu dengan perbuatan maupun perilaku suami saya yang kedapatan selingkuh serta berbuat mesum dengan keadaan setengah bugil di dalam mobil Toyota Innova milik kami,” kata AS kepada wartawan.
AS juga mengatakan jika kejadian itu membuat trauma anak-anak mereka. Saat ini mereka murung dan lebih banyak mengurung diri.
Ternyata, bukan kali pertama Zul menyakiti hati AS. Dia menuduh suaminya sudah sering main perempuan. HA Cuma salah satunya.
Dia pun mengaku pernah dipertemukan Zul dengan HA, warga Tanjung Tiram, Batu Bara, pada April 2020. Mereka dipertemukan setelah AS curiga dengan isi handphone suaminya.
“Pertemuan saat itu di lapangan hoki Kisaran, dan dalam pertemuan tersebut dia menjelaskan bahwasanya di antara mereka berdua tidak ada apa apa, namun kenyataannya seperti ini. Kami sangat malu,” sebutnya.
AS yang juga berstatus sebagai PNS berharap Bupati Asahan memecat Zul dan HA. Dia juga meminta polisi memproses kasus dugaan perzinahan itu.
Sebelumnya, Zul dan HA ditemukan tidak sadarkan diri dalam keadaan setengah telanjang di dalam mobil Toyota Kijang Innova di Jalan Pabrik Benang, Kelurahan Sei Renggas, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Kamis (4/6) malam sekitar pukul 23.00 WIB, Jumat (5/6).
Merespons kejadian itu, Kadis Pendidikan Asahan Sofyan telah mencopot Zul dari jabatannya sebagai Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Rawan Panca Arga, dan HA dari posisi Bendahara Dinas Pendidikan di Kecamatan Meranti. Keduanya dinilai sudah mencoreng nama baik institusi.(305/sic)
