SINGARAJA | patrolipost.com – Keluhan bocah perempuan berumur 9 tahun akibat sakit pada alat vitalnya membongkar perbuatan bejat pelaku berinisial KS (40) warga Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula. Bocah asal Kecamatan Tejakula, Buleleng yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) itu diduga menjadi korban perkosaan di sebuah kebun saat pulang sekolah. Orangtua korban kemudian melaporkan kasus tersebut ke Polres Buleleng.
Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya membenarkan adanya laporan peristiwa itu Senin (10/10/2022) dan saat ini kasusnya tengah ditangani Unit PPA Reskrim Polres Buleleng. Menurutnya, korban mengaku telah diperkosa oleh KS, sebanyak dua kali. Namun karena trauma korban hanya mengingat saat pelaku memperkosanya terakhir pada 7 Oktober 2022.
Peristiwa jahanam itu terungkap setelah korban mengeluh kepada orangtuanya bahwa alat vitalnya sakit. Karena curiga orangtuanya kemudian bertanya detail perihal penyebab sakitnya. Dan terungkap bahwa korban diperkosa secara keji oleh pelaku. Dalam pengakuannya, korban diduga diperkosa saat jalan kaki pulang sekolah. KS mendatangi korban dan memaksa korban ikut dengannya menggunakan sepeda motor ke sebuah kebun kosong. Di tempat itu KS merenggut kehormatan bocah malang tersebut.
“Antara terlapor dengan korban ini tidak ada hubungan keluarga. Jarak rumah di antara keduanya pun jauh. Kami masih mendalami mengapa terlapor datang ke desa korban. Apakah memang sudah diincar atau bagaimana,” jelas AKP Sumarjaya, Selasa (11/10) siang.
Ditambahkan, saat korban dibonceng pelaku sempat ada saksi yang melihat dan penyidik tengah meminta keterangan saksi tersebut untuk mengumpulkan barang bukti, termasuk keterangan. Hanya saja menurut AKP Sumarjaya, penyidik masih kesulitan menggali keterangan korban karena masih terguncang dan saat ini tengah didampingi psikiater. Kepada korban juga telah dilakukan pemeriksaan medis berupa visum.
Diduga pelaku menggagahi korban lebih dari sekali. Hingga kini korban masih trauma dan ketakutan sehingga belum bisa memberikan keterangan rinci. Yang pasti, kasus ini masih dalam penyelidikan dan anggota tengah melakukan pengumpulan keterangan dan bukti-bukti.
“Termasuk mandalami motif KS datang ke desa tempat tinggal korban mengingat tempat tinggal pelaku cukup jauh dari rumah korban. Jika sudah cukup akan ada upaya penangkapan paksa terhadap pelaku dan saat keberadaan pelaku sudah dipantau,” tandasnya. (625)