SURABAYA | patrolipost.com – Surabaya digegerkan dengan kabar pencabulan yang pelakunya dari keluarga kandung sendiri. Yang menjadi korban adalah anak kandung berinisial B.
Para pelaku terdiri dari ayah kandung ME (43), MNA (17) (kakak korban) dan dua pamannya IW dan MR yang tega melakukan pelecehan kepada B.
Saat ini, B duduk di bangku kelas 6 SD. Diwawancarai awak media, ayah kandung, ME, mengungkapkan bahwa dirinya khilaf telah melakukan perbuatan bejat itu kepada korban.
”Posisi khilaf pak. Tidak tahu. Saya melakukannya itu dari kelas lima SD. Saya tidak tahu, posisi khilaf, maaf,” ungkap ME dengan menundukkan kepala.
Selain itu, ME menambahkan, dirinya hanya memegang payudara anaknya karena tidur bertiga. Sebab, dia mengira di sebelahnya adalah istri bukan anaknya.
”Pas waktu malam, kita kan tidur bertiga. Yang pojok istri saya, yang tengah anak saya sebelahnya saya. Jadi, pas istri mau ke kamar mandi gak tau kalau ini anak saya yang perempuan,” ungkap ME.
Tak hanya itu, ME juga tidak mengetahui jika anak laki-lakinya atau kakak korban juga melakukan hal yang lebih bejat atau menyetubuhi putrinya itu. Ditambah, dia juga tak tahu kalau dua paman korban melakukan hal yang sama.
”Saya enggak tahu. Anak cewek saya tidak bilang kalau anak cowok saya juga melakukan hal bejat itu. Saya Marah. Sambil malu. Saya enggak tahu (kalau pamannya juga cabuli) megang payudara juga,” ucap ME.
ME menyatakan pasti marah jika tahu anak putrinya itu diperlakukan buruk oleh dua paman dan anak cowoknya. ”Saya bakal marah jelas, saya tidak tahu,” imbuh ME.
Sebelumnya dikabarkan jika B mengalami pelecehan seksual dan pencabulan oleh dua paman, kakak kandung, dan ayah kandungnya. Keempat anggota keluarganya itu memaksa B untuk memikul status korban pencabulan di usianya yang belia. (305/jpc)