SEMARAPURA | patrolipost.com – Gerakan Masyarakat Santun dan Inovatif itulah arti dari slogan Gema Santi yang selama ini dijadikan spirit paket I Nyoman Suwirta – I Made Kasta (Suwasta) saat menduduki kekuasaan sebagai Bupati-Wakil Bupati Klungkung periode 2013-2018.
Spirit itu diharapkan mampu mendorong masyarakat melahirkan inovasi dengan pikiran damai guna mengisi pembangunan di Kabupaten Klungkung.
Salam Gema Santi menjadi hal wajib harus diucapkan setiap kali ada pertemuan maupun kegiatan resmi pemerintahan. Terbukti banyak program inovatif dilahirkan selama masa kepemimpinan Suwirta-Kasta.
Sayangnya spirit Gema Santi mulai sehari setelah I Nyoman Suwirta menanggalkan jabatannya selaku Bupati Klungkung, Sabtu (4/11). Tiba-tiba foto kemeja bertuliskan Gema Santi viral di media sosial yang dibakar oleh orang tak dikenal (OTK).
Belum diketahui secara pasti siapa oknum yang membakar kemeja kombinasi warna putih hijau bertuliskan Gema Santi yang menjadi seragam pegawai di lingkungan Pemkab Klungkung tersebut. Foto itu pun mendapatkan berbagai tanggapan.
Banyak netizen yang menafsirkan, hal ini sebagai bentuk kekecewaan pegawai dari pemerintahan I Nyoman Suwirta selama menjabat sebagai Bupati Klungkung. Namun ada juga yang menyayangkan hal ini, karena dianggap Gema Santi sebagai spirit masyarakat Kabupaten Klungkung selama 7 tahun belakangan.
“Ngelebur sarwa reged (membersihkan segala kotoran),” demikian salah satu komentar di media sosial.
Terkait hal tersebut Plt Bupati Klungkung, I Made Kasta, Minggu (5/11) mengungkapkan bahwa Gema Santi itu masih tetap dipakai, namun diakui ada sejumlah oknum sampai membakar kemeja bertuliskan Gema Santi.
“Gema Santi masih tetap tapi sekarang banyak masyarakat yang bakar baju. Akan kita cek dan tinjau lagi bagaimana sebenarnya Gema Santi itu. Untuk pakaian baju Gema Santi setiap Rabu kita serahkan kepada pegawai karena Gema Santi tidak di SK kan. Kalau pegawai tidak memakai itu kita tidak boleh melarang. Nanti kita pakai hitam putih, putih yang tulus dan mulus,” paparnya.
Mantan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menanggapi santai aksi bakar-bakar kemeja Gema Santi. Ia pun tidak terlalu ambil pusing dan mengaku sama sekali tidak tersinggung dengan aksi tersebut.
Menurutnya hal ini bukan lagi menjadi kewenangannya.
“Gema Santi itu merupakan spirit yang dibuat paket Suwasta dan sudah teruji selama tujuh tahun, banyak melahirkan inovasi bahkan ada diapresiasi pemerintah pusat,” ujarnya.
Ditambahkannya jika Gema Santi dibuat dengan niat dan ketulusan. Sehingga jika dilanjutkan atau tidak, hal itu bukan kewenangannya.
“Saya hanya meletakkan pondasi, persoalan sekarang dipakai atau tidak, itu bukan ranah saya lagi. Silakan yang meneruskan yang punya kewenangan,” sambungnya.
Namun ia memastikan, selama menjadikan Gema Santi sebagai spirit pemerintahan dari tahun 2017-2023 tidak banyak gejolak yang terjadi di Klungkung. Bahkan banyak inovasi yang terlahir dari slogan tersebut, seperti TOSS (tempat olah sampah setempat), BIMA JUARA (Beli Mahal-Jual Murah Beras Lokal), Memberangkatkan KK miskin ke kapal pesiar dan lainnya. (855)