BANGLI | patrolipost.com – Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan dahan pohon beringin di pura Puseh Banjar Adat Bangun Lemah Kangin, Desa Apuan Kecamatan, Susut patah, Kamis (8/2/2024) sekira pukul 15.00 Wita. Patahnya dahan pohon beringin berusia puluhan tahun tersebut menimpa bangunan bale puwaregan.
Kapolsek Susut AKP I Nyoman Edi Suwarya saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurut kapolsek, kejadian pertama kali diketahui oleh saksi I Wayan Suanda. Dimana saksi mendengar suara keras dari arah Utara rumahnya, setelah saksi keluar rumah untuk memastikan arah suara tersebut, saksi melihat dahan pohon beringin yang disebelah Selatan patah dan menimpa balai pewaregan Pura Puseh Branjar Adat Bangun Lemah Kangin.
“Atas kejadian tersebut saksi melapor kepada prajuru adat dan beberapa krama,” ujar AKP Edi Suwarya.
Selanjutnya warga melakukan pembersihan dan melaporkan kejadian tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli. ”Proses pembersihan telah dilakukan melibatkan masyarakat dibantu petugas BPBD serta petugas Babinkamtibmas. Untuk kerugian masih belum diketahui secara pasti,” jelas AKP Edi Suwarya
Disinggung penyebab dahan pohon beringin tersebut tumbang, kata AKP Edi Suwarya karena dahan pohon tidak kuat menahan ranting yang terlalu rindang (rimbun) dan dibarengi dengan intensitas hujan yang tinggi disertai angin yang cukup kencang.
Sementara pohon tumbang juga terjadi di ruas jalan Manuk, Desa/Kecamatan Susut pada Kamis (8/2) dini hari. Pasca kejadian tersebut, akses jalan warga sempat tertutup.
Menurut Kepala BPBD dan Damkar Bangli Wayan Wardana, kejadian pohon tumbang disebabkan hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada Rabu (7/2/2024) malam. Yang mana ada dua pohon yang tumbang, yakni pohon jenis nangka dan pohon jenis bayur dengan diameter 60 sentimeter.
Dampak dari kejadian tersebut, akses masyarakat sekitar menjadi terhambat. “Tim Reaksi Cepat (TRC) segera meluncur ke lokasi untuk membantu evakuasi material pohon tumbang,” jelasnya.
Pejabat asal Kelurahan Kawan, Bangli ini menyampaikan bahwa sesuai prediksi BMKG, puncak musim penghujan dimulai pada pertengahan bulan Februari. Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan hati-hati saat melintas di jalanan.
“Topografi wilayah di Bangli yang banyak pepohonan serta tekstur tanahnya yang labil. Sehingga potensi bencana terbesar yakni berupa pohon tumbang dan tanah longsor,” ujar Wayan Wardana. (750)