DENPASAR | patrolipost.com – Sejumlah event olahraga kembali digelar di Bali. Ada tiga event badminton yang akan diadakan di Nusa Dua Bali mulai pertengahan November hingga awal Desember 2021.
Event pertama, Indonesian Master dilaksanakan pada 16-21 Nopember 2021, Indonesian Open pada 23-28 Nopember 2021 dan Badminton World Federation (BWF) Tour Final dilaksanakan pada 1-5 Desember 2021.
“Pertandingan dilaksanakan tanpa melibatkan penonton hanya melibatkan pemain, wasit, dan official, dengan menerapkan Protokol Kesehatan sangat ketat,” kata Gubernur Bali Wayan Koster di Jayasabha, Jumat (29/10/2021).
Gubernur Koster mengungkapkan, Bali cukup kondusif sebagai tempat pelaksanaan kejuaraan dunia bulutangkis karena perkembangan Covid-19 sudah cukup baik, melandai, dan mulai stabil pada pencapaian angka yang baik. Kata dia, dari data per tanggal 28 Oktober 2021, kasus baru harian Covid-19 terus menurun dan stabil di angka dua digit mencapai 24 orang, kurang dari 50 orang.
Lanjutnya, jumlah yang sembuh lebih tinggi dari kasus baru mencapai 50 orang, jumlah yang sembuh secara kumulatif mencapai lebih dari 96%, sedangkan yang meninggal tidak ada alias nihil.
“Untuk pencapaian vaksinasi juga sudah tinggi. Vaksinasi suntik ke-1 mencapai lebih dari 100% dan vaksinasi suntik ke-2 mencapai lebih dari 85%. Serta pelaksanaan Protokol Kesehatan berjalan dengan baik di seluruh wilayah Bali,” kata Koster.
Sementara itu, Agung Firman Sampurna mengungkapkan, Bali dipilih sebagai venue event internasional ini karena situasi dan kondisi pandemi yang mulai melandai di Tanah Air. Apalagi vaksinasi di Pulau Dewata ini juga sudah berjalan dengan baik yang mencapai 100 persen untuk dosis I.
“Event ini juga untuk memulihkan kembali pariwisata Bali,” ungkapnya.
Dikatakan, jumlah negara yang ikut dalam event internasional di tengah pandemic ini sebanyak 38 negara. Terdiri dari 26 negara sebagai peserta/pemain yang ikut bertanding, dan 12 negara sebagai juri.
“Seluruh turnamen diikuti sebanyak 300 pebulutangkis, dan akan berlangsung dengan sistem bubble (gelembung, red),” katanya.
Dijelaskan, tujuan sistem ‘bubble’ ini untuk menciptakan area yang sehat, aman, dan bebas dari infeksi virus. Selain itu, juga dilakukan karantina lima hari, membatasi jumlah perwakilan resmi dari masing-masing negara yang dating. Area ‘bubble’ terpusat dan tidak dapat keluar masuk selama masa karantina, serta menyediakan seluruh fasilitas. (pp03)