KUTA | patrolipost.com – Menyikapi peringatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca ekstrem, pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai meningkatkan frekuensi inspeksi fasilitas landasan pacu. Hal tersebut untuk mencegah adanya kondisi yang dapat membahayakan penerbangan maupun mengganggu jadwal terbang pesawat.
Terjadinya cuaca ektrem belakangan ini disikapi pihak pengelola bandara yang berada di Tuban, Kuta Kabupaten Badung untuk semakin meningkatkan kewaspadaan. Upaya tersebut dilakukan dengan meningkakan frekuensi inspeksi fasilitas landasan pacu yang dilalui pesawat saat mendarat dan lepas landas. Serta secara rutin berkoordinasi dengan pihak BMKG, Airnav, Airlines dan Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I, Taufan Yudistira beberapa waktu lalu mengatakan, hal itu untuk mengetahui pembaruan informasi cuaca secara periodik dan optimalisasi peran tim keamanan landasan pacu atau Runway Safety Team. Guna mengantisipasi potensi gangguan operasional dan keselamatan penerbangan di bandara.
“Saat kondisi cuaca ekstrem yang patut diwaspadai adalah ketika pesawat akan mengudara dan saat mendarat dengan kondisi landasan pacu yang basah hingga tergenang air akibat diguyur hujan lebat,” ungkap Taufan.
Pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai juga memastikan kesiapan untuk mengakomodir kebutuhan permohonan penambahan waktu operasional bandara dari pihak Airlines. Hal itu dilakukan jika terjadi gangguan cuaca yang berdampak terhadap keterlambatan jadwal penerbangan. Seperti yang sempat dialami 2 maskapai yaitu Garuda Indonesia dan Citilink belum lama ini karena penundaan waktu pendaratan di bandara setempat. (811)