BANGLI | patrolipost.com – Pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) mulai dilaksanakan Kamis (10/3/2022). Sekolah ada yang menerapakan sistem ganjil genap ada pula yang menggunakan sistem shift. Para siswa mengkuti PTMT hanya 4 jam pembelajaran.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, Komang Pariarta mengatakan mengacu pada surat edaran (SE) tentang PTMT untuk PAUD, SD dan SMP, maka sekolah-sekolah di Bangli sudah melaksanakan PTMT walau belum lakukan proses belajar.
Komang Pariarta beberapa sekolah isi kegiatan awal PTMT dengan kegiatan gotong royong. Seperti yang berlangsung di SMPN 2 Bangli. “Sudah cukup lama ruang kelas tidak digunakan, Jadi hari ini diisi dengan kegiatan gotong royong,” ungkapnya.
Lanjutnya, untuk pelaksanaan PTMT ini siswa yang hadir hanya 50 persen dari kapasitas ruang. Sekolah memberlakukan sistem ganjil genap. Siswa yang mengikuti PTMT dibagi berdasarkan nomor urut. “PTMT maksimal hanya boleh 4 jam pembelajaran,” ungkapnya.
Salah satu sekolah yang melaksanakan PTMT adalah SDN 2 Kawan, Kecamatan Bangli. Di hari pertama sekolah melaksanakan penilaian tengah semester (PTS).
Kepala Sekolah SDN 2 Kawan, I Gusti Made Suardana menjelaskan, alasan PTM di SDN 2 Kawan dibagi menjadi dua sesi, karena jumlah siswa yang cukup banyak yakni 291 orang. Sedangkan untuk ketersediaan ruang kelas yang cukup, sebanyak 12 kelas.
“Dengan kembalinya PTM, otomatis siswa bisa belajar di sekolah. Dan dengan demikian, bisa mengurangi tugas orangtua untuk mendampingi siswa belajar,” sebutnya.
Sementara itu untuk mengantisipasi terjadinya penularan virus Corona, pihaknya telah menerapkan beberapa aturan sesuai dengan SE Disdikpora Bangli. Beberapa diantaranya, siswa diwajibkan mencuci tangan dan dicek suhu tubuhnya sebelum masuk ke ruang kelas. Di dalam kelas siswa juga wajib mengenakan masker.
Selain itu bagi siswa yang sudah berada di sekolah sebelum jam masuk, maka di tempatkan di ruang kelas tertentu untuk menghindari kerumunan. Begitu pula saat jam pulang sekolah siswa dilarang langsung keluar kelas.
“Masing-masing wali kelas yang menginformasikan melalui grup Whatsapp, agar dijemput oleh orang tuanya. Jika sudah dijemput, baru siswa keluar kelas,”sebutnya. (750)