CEO JTrip Putu Suciawan (kanan) saat berada di Jakarta memastikan program motor listrik untuk driver JTrip segera terealisasi.
JAKARTA | patrolipost.com – Kini JTrip benar-benar mewujudkan mimpinya untuk membantu para drivernya berkendara dengan motor lisrik. Hal itu ditunjukkan JTrip saat memulai kerjasama dengan perusahaan motor listrik yakni United Motor, JTrip kini menjadi pioner startup yang 100 persen drivernya bakal menggunakan motor listrik. Startup SuperApp asal Bali JTrip memang selalu menjadi yang pertama dan terdepan.
“Sudah ada layanan lain yang menggunakan motor listrik tapi belum 100 persen. Di JTrip kita yang pertama akan 100 persen driver kita pakai motor listrik,” ungkap CEO JTrip Putu Suciawan saat dihubungi, Jumat (1/4/2022).
Kepastian JTrip akan menghadirkan 100 persen motor listrik untuk drivernya disampaikan Suciawan tidak lama berselang setelah JTrip juga secara resmi menghadirkan layanannya di layanannya di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan di ibukota DKI Jakarta.
Suciawan mengungkapkan JTrip sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan motor listrik yakni United Motor dalam program motor listrik untuk para driver ini. “Dari United Motor sudah welcome. Kita kerjasama dengan United Motor,” tutur Putu Suciawan yang saat dihubungi masih berada di Jakarta untuk mengecek kantor JTrip di Jakarta dan memastikan kerjasama dengan pihak United Motor,
Apapun alasannya, Putu Suciawan menegaskan, program motor listrik JTrip harus tetap berjalan. JTrip akan menggunakan 100 persen motor listrik untuk membantu program pemerintah mengurangi polusi udara dan mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan dan energi baru terbarukan.
“Rencananya dalam waktu dekat, bulan ini kita alokasikan motor listrik untuk driver-driver kita. Jadi driver JTrip nanti 100 persen akan menggunakan motor listrik,”tegas Putu Suciawan.
“Di seluruh Indonesia, driver JTrip menggunakan motor listrik karena kami ingin membantu program pemerintah mengurangi polusi dan membuat langit menjadi biru, bebas polusi” sambung pengusaha Bali yang dikenal punya relasi luas dengan dunia internasional ini.
Bicara soal persaingan JTrip dengan aplikasi atau layanan sejenis yang sudah terlebih dahulu ada, JTrip sangat optimis. JTrip mengutamakan kualitas layanan yang diberikan dan inovasi layanan serta dukungan tim customer service yang kuat termasuk pendekatan humanis kepada para driver dengan konsep subsidi silang.
“Kita bertarung di konsep layanan dan kualitas layanan. Kita juga punya trik tersendiri untuk marketing,” tegas Suciawan.
Untuk diketahui JTrip adalah sebuah Super App, platform yang menyediakan berbagai layanan dalam satu aplikasi. Di aplikasi JTrip pengguna bisa melakukan pemesanan ojek online (motor dan mobil) memesan makanan, delivery (pengiriman barang), membeli tiket (dari tiket pesawat, tiket destinasi wisata, hingga tiket event seperti konser dll), mencari dan menyewa properti (penginapan, hotel, villa) dan lain-lain.
Di JTrip pengguna juga bisa menyewa sport car hingga helikopter bahkan pesawat jet karena JTrip telah bekerjasama dengan perusahaan penerbangan. Selain itu bagi pengguna JTrip yang ingin merasakan sensasi menumpangi kapal pesiar, JTrip juga mampu mewujudkannya.
JTrip juga memberdayakan driver lokal Bali dengan menyediakan layanan ojek online (motor dan mobil). Hebatnya lagi JTrip siap membantu para drivernya untuk mempunyai kendaraan motor listrik dengan cara mencicil, tanpa DP (tanpa uang muka) dan dengan bunga sangat kecil, super ringan.
Terkait kehadiran JTrip di Lombok, Putu Suciawan mengungkapkan pihaknya ingin mendukung geliat pariwisata Lombok, NTB. Salah satunya yang kini menjadi magnet daya tarik wisata baru adalah kehadiran Sirkuit Mandalika yang baru-baru ini sukses besar menggelar event MotoGP dan menjadi sejarah baru bagi Indonesia.
Ke depan akan banyak lagi event bertaraf internasional di Sirkuit Mandalika sehingga kehadiran JTrip dengan berbagai layanannya tentu sangat berkotribusi positif membantu pelayanan pariwisata, menggerakan perekonomian masyarakat dan mendukung program pemerintah.
Di sisi lain Putu Suciawan menerangkan JTrip tidak ingin memperlakukan para drivernya sebagai karyawan atau anak buah atau pihak yang bisa dieskploitasi seenaknya. Melainkan JTrip ingin menjadikan para drivernya mitra terbaik yang bisa diajak maju dan sukses bersama.
JTrip ingin mendukung para drivernya menggapai impian mereka dan memberikan dukungan dalam kegiatan operasionalnya sehari-hari dengan memfasilitasi kredit kendaraan motor listrik. “Kami ingin sukses bersama para driver dan mitra lainnya di JTrip. Kami maju dan berkembang bersama. Kami ingin mengangkat harkat dan martabat para driver. Kami tidak ingin mereka menjadi kelompok marjinal,” tegas Suciawan.
Selain itu untuk sistem pada driver lokal, JTrip memberlakukan ekonomi subsidi silang. Hal tersebut diberlakukan karena selama ini banyak keluhan dari driver. Para driver yang ingin bergabung ke JTrip juga tidak akan dimintai Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
“Paling penting kami tidak gunakan SKCK untuk driver. Kenapa begitu? Seandainya orang sudah pernah masuk penjara dan sudah bebas lalu ingin bekerja, ingin berbuat baik why not. Tapi tetap dengan prosedur dan keamanan,” tandas Suciawan. (wie)