Barcelona Sabet Juara La Liga, Lamine Yamal Bukan Kebetulan

barca 1aaaaxxxxxxx
Skuad Barcelona saat mengalahkan Espanyol di RCDE Stadium, Jumat (16/5/2025) dini hari WIB. (ist)

JAKARTA | patrolipost.com – Barcelona berhasil menjadi juara La Liga 2024/25 untuk ke-28 kali setelah meraih kemenangan 2-0 atas Espanyol di RCDE Stadium, Jumat (16/5/2025) dini hari WIB.

Lamine Yamal mencetak gol indah pada menit ke-53, membawa Barcelona unggul terlebih dahulu. Fermin Lopez memastikan kemenangan usai menerima umpan dari Yamal pada menit 90+5.

Ini merupakan puncak dari sebuah musim yang penuh transformasi di bawah pelatih baru Hansi Flick, yang tiba pada musim panas lalu tanpa banyak sorotan. Dia telah memberikan sebuah arah baru yang jelas dan menarik bagi para pemain muda Barcelona.

Barcelona meraih empat kemenangan atas Real Madrid di El Clasico dalam satu musim, yang merupakan kedua kalinya dan yang pertama sejak awal 1980-an.

Barca hampir saja meraih treble ketiga dalam sejarah klub, sampai mereka kalah dalam semifinal Liga Champions melawan Inter Milan dengan skor 7-6 melalui perpanjangan waktu.

Momen-momen dalam musim ini akan selalu dikenang oleh para penggemar mereka. Dilansir dari laman New York Times, berikut momen yang menentukan dalam musim perjalanan Barcelona di musim ini.

Dua Ujian Berat
Bagi banyak orang, dua pertandingan akbar yang berjarak tiga hari, akan menjadi barometer seberapa jauh Barca asuhan Flick dapat melangkah. Terlepas dari beberapa penampilan yang solid di awal musim, masih ada rasa khawatir.

Tidak ada transformasi skuad besar setelah 2023-24 yang mengecewakan. Barcelona adalah juara bertahan La Liga tetapi finis 10 poin di belakang pemenang gelar Real Madrid.

Namun, Barcelona mencetak delapan gol ke gawang dua rival beratnya dan hanya kebobolan satu kali. Pertama adalah kemenangan kandang 4-1 atas Bayern Munchen di Liga Champions pada 23 Oktober. Kemudian kemenangan 4-0 di Santiago Bernabeu.

Dua hasil dan penampilan ini membuat pendukung Barca yang paling skeptis sekalipun berpikir bahwa mungkin ada sesuatu yang istimewa yang dapat terjadi dengan tim ini.

Dilalui dengan Baik
Setelah berhasil mengalahkan Real Madrid, Barcelona langsung tancap gas dengan mengalahkan Espanyol dan Red Star Belgrade di Liga Champions. Namun, mereka mendapatkan sandungan usai kalah lawan Real Sociedad.

Akan tetapi, Blaugrana mendapatkan momentum usai menghajar Real Mallorca 5-1 dan Hansi Flick cukup senang dengan performa anak asuhnya.

“Kami senang bulan November telah berakhir,” ujar Flick, dalam konferensi pers setelah pertandingan, saat timnya menang atas Mallorca dan memutus hasil dua kekalahan dan satu hasil imbang dalam tiga pertandingan La Liga sebelumnya.

Barca hanya meraih enam poin dari 24 poin yang tersedia, termasuk empat pertandingan tanpa kemenangan di kedua sisi jeda musim dingin sepak bola Spanyol. Sebelumnya, pada 19 Januari, Real Madrid memimpin La Liga dan Barcelona tertinggal tujuh poin di belakang mereka di peringkat ketiga.

Namun Flick tidak kehilangan kepercayaan pada gaya yang dipilihnya. Dan hasil yang sesungguhnya akan datang.

Barcelona Raja Comeback
Barcelona sanggup menorehkan catatan gemilang dengan berhasil melakukan comeback dramatis atas Benfica 5-4 di ajang Liga Champions. Ini merupakan pertandingan pertama Barcelona di Liga Champions dengan memainkan pemain baru, Wojciech Szczesny, di bawah mistar gawang.

Marc-Andre ter Stegen mengalami cedera lutut jangka panjang pada September dan pemain pelapisnya, Inaki Pena, juga absen dalam pertandingan ini sebagai hukuman setelah terlambat datang ke pertemuan tim sebelum pertandingan semifinal Supercopa de Espana melawan Athletic Club Bilbao pada awal Januari.

Szczesny, yang telah pensiun dari dunia sepak bola setelah Piala Eropa musim panas lalu, telah mengurungkan niat usai Barcelona menyatakan keseriusan untuk memboyongnya ke Camp Nou. Dan Pemain asal Polandia itu sejatinya tampil cukup mengerikan di laga melawan Benfica. Beberapa kali tidak terbiasa dengan garis pertahanan tinggi yang dianut Barcelona serta sempat melakukan blunder.

Comeback mengalahkan Benfica merupakan salah satu dari sekian banyak comeback di sepanjang musim Barcelona tepatnya mereka melakukan sebanyak sembilan kali. Ketangguhan itu telah menentukan musim Barcelona. Bahkan ketika mereka kalah, ada perasaan bahwa tim ini akan mencapai tujuan mereka. Para penggemar sekarang melihat tim Barca ini nyaris tak terkalahkan.

Performa Menawan Kounde
Kemenangan 3-2 pada 26 April merupakan comeback kedelapan Barcelona yang berhasil memenangkan pertandingan di musim ini. Fakta bahwa Kounde, seorang pemain bertahan yang hanya mencetak tujuh gol dalam 141 penampilan bersama klub, menunjukkan tingkat kepercayaan diri para pemain asuhan Flick dibandingkan dengan musim lalu di bawah asuhan Xavi.

Kounde telah berkembang dari seorang pemain yang dikritik menjadi salah satu pemain yang paling dicintai oleh para pendukung Barca. Setahun yang lalu, sebagian besar pendukung menginginkan pemain asal Prancis itu, dan Raphinha, untuk pergi – dan dewan direksi terbuka untuk menjual mereka.

Bek tengah yang telah dikonversi menjadi bek kanan ini hanyalah salah satu pemain yang telah dibantu Flick untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Pemain lainnya termasuk Raphinha, Ferran Torres, Balde, Marc Casado, Frenkie de Jong, dan Pedri, yang telah meningkat ke level baru bersama pelatih asal Jerman itu.

Penampilan Dewasa Yamal
Ada sebuah aksi di leg kedua semifinal Liga Champions yang penuh gejolak melawan Inter menunjukkan apa yang sebenarnya dari Lamine Yamal. Hal itu juga menyoroti semangat muda, talenta, dan hiburan – namun juga ketidaksempurnaan dari tim Barcelona ini.

Alih-alih mengejar ketertinggalan di daerah pertahanan Inter dengan Barca unggul agregat 6-5 pada menit kedua dari lima menit perpanjangan waktu di Milan. Yamal melepaskan tendangan yang membentur tiang gawang.

Inter menyamakan kedudukan beberapa saat kemudian, lalu mencetak gol lagi pada masa perpanjangan waktu untuk melaju ke final dan mengakhiri perburuan treble Barcelona.

Meskipun begitu tidak diragukan lagi bahwa Yamal telah mengangkat profil globalnya yang sudah tinggi selama dua pertandingan. Pemain berusia 17 tahun ini menampilkan permainan yang luar biasa di kedua laga tersebut.

Menurut orang-orang yang dekat dengan Yamal, dia menerima pujian dari banyak pemain Inter setelahnya. 16 gol dan 24 assist dalam 52 penampilan bersama klub musim ini telah membuatnya menjadi pemain kunci bagi skuat ini, terlepas dari usianya yang masih cukup muda. (305/jpc/bbc)

Pos terkait