JEMBRANA | patrolipost.com – Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) menggelar pelatihan teknik pertolongan di permukaan air (water rescue). Sebanyak 50 peserta dari berbagai unsur SAR mengikuti pelatihan yang diadakan di Kabupaten Jembrana, Selasa (10/3/2020) dan akan berlangsung sampai 16 Maret 2020.
Pembukaan pelatihan teknik pertolongan di permukaan air (water rescue) dihadiri oleh Dandim 1617/ Jembrana, Kapolsek Melaya, Kasat Pol Air Polres Jembrana, dan Kalak BPBD Jembrana.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana, dan Sistem Komunikasi Basarnas, Marsekal Muda TNI Irawan Nurhadi mengatakan, tantangan ke depan khususnya terkait pencarian dan pertolongan (SAR) semakin berat. Masyarakat sekarang dapat menilai terhadap apa yang sudah kita kerjakan. Untuk itu penyelenggaraan pencarian dan pertolongan haruslah secara terencana dan terintegrasi, sehingga pengelolaan pencarian dan pertolongan dapat dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh.
“Maka sangat diperlukan upaya – upaya penguatan kapasitas baik melalui latihan – latihan SAR bersama secara berkesinambungan dan perlunya koordinasi yang optimal baik sebelum terjadinya kecelakaan maupun pada kondisi penyelenggaraan Operasi SAR,” kata Irawan Nurhadi dalam sambutannya saat membuka pelatihan Potensi SAR, Selasa (10/3/2020).
Pada kesempatan yang sama Sekda Kabupaten Jembrana I Made Sudiada mengapresiasi diselenggarakannya kegiatan pelatihan potensi SAR ini.
Pelatihan yang diselenggarakan oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) merupakan program kerja tahunan. Namun ada yang berbeda pada tahun 2020, target peserta yang harus dilatih secara keseluruhan menunjuk pada angka yang fantastis.
Selain penguatan Alat Utama (Alut), tahun ini Basarnas juga memfokuskan program kerjanya pada pembinaan potensi SAR di seluruh Indonesia. Dari target 10.000 unsur SAR terlatih di seluruh Indonesia, Basarnas Bali diwajibkan melatih 350 orang.
Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada menerangkan, angka tersebut harus dapat dicapai tanpa mengurangi dari kualitas pengajaran dan materi yang diberikan peserta.
“Nantinya para peserta akan diakui kemampuannya di bidang SAR dengan sertifikasi resmi dari Basarnas, apabila telah memenuhi waktu belajar minimal selama 72 jam,” ungkapnya.
Adapun tujuan dari terselenggaranya pelatihan potensi SAR ini adalah meningkatkan kerjasama dengan potensi SAR di wilayah kerja Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana serta memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada Potensi SAR dalam melaksanakan pertolongan dan penyelamatan korban di permukaan air.
Pelatihan SAR akan berlangsung dari tanggal 10 hingga 16 Maret 2020 mendatang. Sebanyak 6 tenaga instruktur terlatih dan profesional dari Basarnas Bali akan memberikan materi teknik pertolongan, selanjutnya melakukan praktek langsung di kolam renang dan Pantai Candikusuma, Melaya.
Selanjutnya, materi SAR yang akan diberikan kepada para peserta diantaranya substansi tentang Basarnas, pengantar pertolongan pertama (first aid), pemindahan dan penilaian korban, bantuan hidup dasar dan resusitasi jantung paru, pengantar dan pedoman keselamatan di air, Personal Floating Device (PFD), metode pertolongan dipermukaan (RTRGT), akses dan pertolongan (Pengetahuaan prahu karet, Olah gerak dayung, motor tempel), teknik renang gaya dada dan gaya bebas dan pembinaan fisik.
Gede Darmada berharap melalui pelatihan potensi SAR ini dapat membentuk sumber daya manusia atau potensi SAR yang memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang teknik penyelamatan di permukaan air.
“Serta dapat meningkatkan respon time dalam pelayanan jasa SAR, khususnya musibah perairan di wilayah perairan Kabupaten Jembrana,” pungkasnya. (cr02)