Batununggul Village Festival, Kadispar Klungkung: Apresiasi Semangat Masyarakat dan Pelaku Seni

klungkung 111111
Festival budaya yang diselenggarakan Desa Adat Dalem Setra Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Batununggul Village Festival berlangsung semarak dan meriah. (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Festival budaya yang diselenggarakan Desa Adat Dalem Setra Batununggul, Kecamatan Nusa Penida yakni Batununggul Village Festival bertemakan ”Surya Metu” dibuka secara resmi, Kadis Pariwisata, Ni Made Sulistiawati mewakili Pj Bupati Klungkung, Kamis (15/8/2024).

Festival yang pertama kali digelar tersebut berlangsung 15 Agustus sampai 19 Agustus mendatang.

Ni Made Sulistiawati menyampaikan festival merupakan ajang branding daerah dan potensi baik itu seni, budaya dan adat. Selain itu, festival memberikan ruang kreasi kepada para seniman dan UMKM khas lokal.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan festival ini dengan semangat masyarakat dan pelaku seni dan ekonomi kemasyarakat terakomodir. Festival merupakan alternative pilihan liburan bagi para wisatawan baik manca Negara maupun domestik. Pilihan liburan ini setidaknya bisa menahan daytrip di Nusa Penida sehingga pilihan liburan saat malam hari itu ada begitu dengan adanya wahana destinasi budaya barong dan keris dance, “ ungkapya.

Ia sangat mengharapkan festival ini memberikan inspirasi bagi desa adat yang lain untuk bisa mengembangkan potensinya atau bisa melakukan kolaborasi. ”Pagi menikmati pamandangan alam, malamnya menikmati keindahan budaya lokal namun gelaran diharapan konsiten secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Sementara Bendesa Desa Adat Dalem Setra Batununggu, I Dewa Ketut Anom Astika saat ditanya di sela-sela kesibukanya menyampaikan gelaran budaya ini merupakan semangat masyarakat pelaku seni dan budaya. Festival pertama kali ini mengambil tema Surya Metu yang artinya mengawali hari atau menyambut mentari pagi. Semangat mengawali pagi jadi inspirasi yang dijadikan tema festival.

Berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam festival diantaranya lomba Baleganjur, lomba tapel ogoh-ogoh, penjor mini, gebokan, lomba tari, pergelaran seni dari sanggar Arlingka, komunitas seni dari kalangan ibu-ibu, fun run dan pergelaran musik.

“Berbagai kegiatan ini merupakan bentuk pelestarian seni dan budaya serta membangkitkan perekonomian masyarakat khusus lokal agar berkembang. Selain sebagai ruang kreasi bagi seniman festival ini memberikan dampak luas,“ harapnya. (855)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.