BBM Langka di Labuan Bajo: Antrean Kendaraan hingga 1 Kilometer, Aktivitas Warga Terganggu

antre bbm
Antrean kendaraan di depan SPBU Prundi akibat Stok BBM habis, Senin (8/7/2024). (afri)

LABUAN BAJO | patrolipost.com –  Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT mulai meresahkan warga. Imbasnya, kelangkaan yang mulai terjadi sejak 4 Juli 2024 ini menyebabkan aktivitas warga terganggu.

Pantauan pada 2 titik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kota Labuan Bajo, yakni SPBU Prundi dan SPBU Wardun ditemukan stok BBM yang kosong.

Bacaan Lainnya

Antrean sepanjang 1 kilometer terjadi di SPBU Prundi pada Senin (8/7) sore. Ratusan kendaraan bermotor terpaksa harus rela mengantre berjam jam menunggu kedatangan mobil milik Pertamina.

Erik, salah seorang pengendara menyebutkan, ia harus rela antri 2-3 jam lebih untuk mendapatkan BBM jenis pertalite. Hal ini harus ia lakukan sejak 3 hari terkahir. Kondisi ini juga menyebabkan aktivitas kerjanya menjadi terganggunya.

“Iya mau 2 jam antrenya. Kondisi ini sudah berlangsung 3 hari. Selama 3 hari ini antre terus. Mudah mudahan ke depannya bisa lancar lah soalnya kita yang beraktifitas setiap hari kalau tidak ada bahan bakar itu setengah mati,” ujarnya.

Kekosongan stok BBM juga terjadi di SPBU Wardun. Pihak pengelola pun terpaksa menutup kegiatan pengisian BBM dikarenakan stok BBM jenis Pertalite, Pertamax dan Pertamina Dex kosong.

Devi selaku Manajer SPBU Wardun menyampaikan ketiadaan stok BBM di SPBU Wardun dikarenakan sejumlah kendaraan pengangkut BBM dari Depo Pertamina Reo tertahan di salah satu ruas jalan Trans Flores Ruteng menuju Labuan Bajo yang sedang mengalami perbaikan.

“SPBU stoknya itu memang saat ini habis tapi tetap ada pengiriman dari Depo Reo. Setiap hari itu ada pengirimannya seperti biasa hanya saja terkendala di Cireng, karena ada pengerjaan jalan, jadi terhambatnya di situ, mobil tangkinya menunggu lama di situ akhirnya pengiriman sampai ke Labuan Bajo itu lama karena jarak dari Reo ke Labuan Bajo itu paling jauh pengirimannya,” ujarnya.

Selain itu, stok BBM di SPBU Wardun juga cepat habis akibat tingginya daya beli masyarakat.

“Satu hari itu stoknya itu tetap normal 16 KL Pertalite, 16 KL Pertamax, 16 KL Dex hanya memang sekarang ini lagi high season di Labuan Bajo, jadi pembelian orang juga lagi banyak,” ujar Devi.

Devi menyebut aktivitas pengisian akan berjalan normal jika stok BBM tersedia, namun dengan kondisi ini, jika stok BBM tiba di SPBU melewati jam pengoperasian maka aktivitas pengisian baru bisa dilayani keesokan hari.

“Untuk pengoperasian kita normal kalau minyak datang masuk sebelum jam tutup, kita tetap jual tapi kalau misalnya sudah jam tutup minyak belum masuk, berarti esok pagi baru kita jual,” sebutnya.

Harga Eceran Melonjak

Kekosongan stok BBM ini mendapatkan keluhan dari para pengendara serta para pelaku usaha di Labuan Bajo. Beberapa diantaranya mengaku merasa dirugikan dengan situasi ini.

“Untuk kita yang pelaku bisnis ini sebuah kerugian besar buat kita, pergerakan ekonomi macet total jadi kita kehilangan banyak peluang, kita merasa dirugikan,” sebut Ebieth salah satu pelaku usaha di Labuan Bajo.

Ebieth berharap kelangkaan BBM ini segera teratasi agar jumlah kerugian tidak bertambah dan meluas ke sektor usaha lainnya.

“Yang saya lihat itu hampir 4 hari. Penyebabnya kita belum tau, kenapa ini, tolonglah Pemerintah atau pemangku kebijakan carilah Solusi. Kota Labuan Bajo ini kota bisnis dan pariwisata, kita sebagai pelaku usaha di Labuan Bajo sangat dirugikan dengan kondisi seperti ini,” ungkapnya.

Sejumlah pengendara yang gagal mengisi BBM di SPBU ini pun terpaksa mengisi BBM jenis Pertalite dan Pertamax eceran yang dijual dalam kemasan botol air minum berukuran 1.500 ml yang dijual tepat di depan SPBU Wardun. Namun, para pengendara mengeluhkan harga jual yang melonjak dari biasanya.

“Ini belinya Rp 30 ribu (untuk BBM jenis Pertamax) biasanya Rp 20 ribu,” ucap Herni, salah seorang pengendara yang terpaksa mengisi BBM yang dijual eceran. (334)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.