SINGARAJA | patrolipost.com – Belakangan warga Buleleng gaduh dengan kondisi jalan di tempat mereka rusak parah. Mereka protes karena pemerintah dianggap abai atas kondisi jalan yang rusak itu.
Tak sedikit yang menumpahkan kekesalan itu dengan berbagai cara, termasuk menanam pohon pisang sebagai bentuk sindiran atas sikap cuek pemerintah. Beberapa diantarnya meluapkan kekecewaan itu melalui akun media sosial seperti Facebook. Diantaranya warga Desa Pejarakan Kecamatan Gerokgak maupun warga jalan Ngurah Rai, Kelurahan Seririt. Bahkan ada pedagang di Pasar Seririt mengaku kesal karena pasar terbesar di Buleleng Barat itu becek tak terurus.
Dalam akun Facebook Widara Goris atau nama aslinya Gede Widara Santoso sengaja memposting foto dirinya yang tengah menanam pohon pisang di jalan seperti kubangan air. Sembari nyindir dia mengatakan, astungkare bin 6 bln nyak me buah pang ade anggon ngegalung (astungkara, lagi 6 bulan berbuah ada untuk pakai Galungan).
Tak hanya itu, dia menyebut, jalan di Desa Pejarakan rusak sepanjang 3 Km. “Kondisinya sangat memprihatinkan, kl sudah seperti ini siapakah seharusnya yg bertanggung jawab, barangkali ada yg tahu?” tanyanya.
Hal yang sama terekam dalam akun Facebook milik Ketut Sudharsana di laman info Desa Seririt. Dengan pedas dia menohok pejabat pemerintah yang mempersoalkan Jalan Ngurah Rai yang berlubang. Tulisnya: ‘special buat bapak Camat Seririt, bapak Lurah Seririt dan Dinas yang terkait.
Apakah bapak-bapak sudah pernah melaporkan ke atasannya dan mengajukan perbaikan serta pengaspalan jalan di lingkungan wilayah kerja bapak, terutama Jalan I Gusti Ngurah Rai?
Katanya, jalan tersebut merupakan akses bagi 500 warga yg tinggal disekitar jalan ini yang sama-sama membayar pajak setiap tahunnya.
Juga merupakan akses fasilitas umum seperti Sekolah TK, SD 2 Seririt dan tempat pembuangan sampah area Seririt.
“Mohon info tentang kepedulian bapak terhadap keluhan warga Seririt,” ujarnya.
Keluhan yang sama disampaikan pedagang Pasar Seririt. Saat musim penghujan, kata dia, pasar seperti kubangan, air bercampur lumpur. “Sering kami sampaikan keluhan ini kepada pengelola pasar namun tak ada respon,” keluhnya.
Menanggapi keluhan warga Desa Pejarakan, angggota DPRD Buleleng asal desa tersebut Putu Suastika mengaku sudah menghadap Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana bersama Ketua Fraksi Golkar untuk memastikan perbaikan jalan itu. “Jawaban bupati tahun depan dianggaran induk,” ungkap Suastika.
Anehnya, di seputaran lapangan Desa Pejarakan telah ada onggokan material pasir dan krikil yang ada sejak tahun sebelumnya. Konon dikirim oleh Bupati Agus Suradnyana, namun pengerjaannya tidak lanjut dengan alasan tidak jelas.
“Kabarnya tidak jadi diperbaiki karena ada kalkulasi politis sehingga onggokan pasir dan koral terbengkalai,” kata warga setempat.
Hal yang sama disampaikan Lurah Seririt, I Gusti Bagus Sarpa Wijaya. Menurut dia, jalan Ngurah Rai yang rusak sudah berkali-kali diusulkan agar diperbaiki. Bahkan melalui Musrenbang sudah berulang kali diajukan. Namun entah mengapa usulan itu selalu kandas.
“Saya lihat dianggaran induk ndak ada dan dijanjikan di anggaran perubahan, namun kembali tak terakomodasi,” kata Lurah Sarpa.
Untuk tahun 2020 ini,menurut Sarpa kembali diusulkan melalui Musrenbang agar diperhatikan karena sudah sangat mendesak.
“Saya berharap usulan kali ini didengar dan tidak di mentahkan lagi,” ucapnya.
Sementara Kepala Pasar Seririt, Made Suwena mengatakan hal yang sama.
“Sudah berulangkali diusulkan sampai bosan. Katanya untuk sementara fokus ke pembangunan Pasar Banyuasri. Ya saya tidak bisa ngomong apa dengan pedagang di sini (Pasar Seririt),” tandasnya.
Dikonfirmasi soal kerusakan jalan tersebut, Plt Kadis PUPR Buleleng, I Putu Adiptha Eka Putra ST menjelaskan, anggaran tiap tahun belum mencukupi untuk perbaikan jalan. Terlebih kondisi di lapangan untuk tahun 2020 masih fokus di Pasar Banyuasri.
“Kita akan prioritaskan tahun berikutnya sesuai kemampuan keuangan daerah,” tandasnya. (625)
Yang lain banyak bukan itu saja ini salah satunya Jalan yg terabaikan hampir 5 tahun sampai sekarang yaitu Jalan Br. Carik Agung Desa Lokapaksa (jalan menunju Pantai Lokapaksa) yg merupakan jalan vital karena dimanfaatkan untk upacara Adat, Pertanian, Pariwisata, Perikanan dll.
Kepada aparat terkait khususnya Pemkab Buleleng mohon juga segera diperhatian untuk diperbaiki.