BANGLI | patrolipost.com – Belasan warga Banjar/Desa Sulahan Kecamatan Susut, Bangli menjadi korban gigitan anjing liar pada Minggu (14/12/2025) sore. Para korban gigitan telah mendapat penanganan medis.
Memastikan apakah anjing liar yang menggigit warga terjangkit rabies, pihak Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli telah mengambil sampel otak anjing tersebut untuk uji LAB di Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar.
Menurut Kepala Dusun Sulahan, I Nengah Sueka Putra awalnya masyarakat tidak sadar jika anjing yang berkeliaran di jalan bakal menggigit warga. Pertama yang jadi korban gigitan adalah seorang pedagang sate. Setelah menggigit, anjing tersebut dengan santainya jalan menuju arah Barat. Beberapa meter kemudian anjing kembali menggigit warga yang sedang melintas.
”Sontak setelah itu warga dibuat panik, kemudian warga menghubungi saya dan menyampaikan ada anjing liar menggigit dua orang warga,” ujarnya, Senin (15/12/2025).
Mendapat laporan warga pihaknya langsung menghubungi dinas terkait. Setelah menggigit dua warga anjing tersebut jalan ke arah Utara. Di sisi lain warga yang ada di Utara tidak tahu kalau anjing tersebut sempat gigit warga.
“Karena warga tidak ngeh anjing tersebut kembali menggigit beberapa warga. Total ada 11 warga yang jadi korban gigitan,” sebutnya.
Dari 11 korban gigitan, salah satu warga harus menjalani rawat inap di RSUD Bangli karena alami patah tulang.
”Korban yang sudah berusia lanjut ini sempat terjatuh saat digigit anjing tersebut sehingga mengalami patah tulang,” ungkapnya.
Mengantisipasi bertambahnya korban gigitan akhirnya warga beramai-ramai mengejar anjing tersebut dan akhirnya berhasil membunuhnya.
“Untuk memastikan apakah anjing tersebut terkontaminasi rabies, petugas dari Dinas PKP telah mengambil sampel otak anjing tersebut untuk dibawa ke LAB di Depasar,” jelas Sueka Putra.
Sementara untuk warga yang jadi korban gigitan, kata Sueka Putra memang sempat dibawa ke Puskesmas Susut 1, namun tidak ada Vaksin Anti Rabies, begitu juga di RSUD Bangli.
”Warga memang sempat cemas karena tidak dapat VAR, tapi kami berusaha menenangkan warga, apalagi luka gigitan sudah mendapat penanganan awal dari petugas,” sebutnya.
Pihaknya kemudian mendapat informasi Jika VAR telah tersedia di Puskesmas Susut 2. “Makanya baru hari ini (Senin) warga yang menjadi korban gigitan mendapat VAR,” ungkapnya.
Pihaknya sejauh inil belum mengetahui secara pasti apakah anjing yang menggigit warga tersebut anjing liar atau ada yang memelihara. Pasalnya, pasca kejadian tidak ada warga yang mengaku memiliki atau memelihara anjing tersebut.
Sementara Kadis PKP Bangli I Wayan Sarma saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Petugas telah mengambil sampel otak anjing tersebut untuk dibawa ke LAB untuk mengetahui apakah anjing tersebut terpapar rabies atau tidak. Kemungkinan sore ini hasilnya sudah keluar,” jelas Wayan Sarma, seraya menambahkan, para korban telah mendapat penanganan medis dari Dinas Kesehatan. (750)
