PATROLIPOST.COM – Ada mitos berkembang di masyarakat bahwa seseorang yang tubuhnya ditumbuhi rambut atau bulu lebat merupakan pecinta yang hebat. Bulu yang umumnya tumbuh di bagian dada, kaki dan tangan sering dianggap bahwa pria itu memiliki libido atau gairah seksual yang tinggi.
Mitos ini masih berkembang di masyarakat serta sering menjadi ‘gunjingan’ di kalangan kaum hawa kendatipun secara sembunyi-sembunyi. Banyak wanita berkeinginan memiliki pasangan pria dengan bulu yang lebat karena terpengaruh mitos tersebut. Benarkah pria berbulu lebat, pecinta yang hebat?
Dr Tridia Sudirga SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin Mabes Polri dan Polda Metro Jaya mengatakan, dalam berbagai penelitian tidak ditemukan hubungan yang jelas antara jumlah bulu dengan libido. Kemampuan seksual atau libido tidak dapat dilihat dari tampilan fisik seorang pria.
“Banyak atau sedikitnya bulu yang tumbuh di tubuh tidak memiliki hubungan dengan libido. Maka, banyak bulu tak berarti libido tinggi,” ucap Tridia yang juga praktek di Klinik Erha, dikutip dari SehatFress.com.
Pertumbuhan bulu pada setiap orang, menurut Tridia berbeda-beda. Banyak sedikitnya bulu pada tubuh dipengaruhi oleh faktor utama yaitu genetis dan ras.
Sedangkan, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bulu adalah hormonal, makanan, dan musim.
Libido yang tinggi dipengaruhi oleh hormon, bukan bulu. Misalnya, pada laki-laki dipengaruhi hormon testosteron dan wanita oleh hormon estrogen.
Ada laki-laki yang memiliki hormon testosteron tinggi justru tidak memiliki bulu.
Selain itu, libido juga dipengaruhi oleh faktor kemampuan menerima dan mengelola rangsangan seksual, kesehatan fisik, dan suasana hati (mood), dan pola hidup yang baik.
Fakta Seputar Bulu Pria
Mengapa banyak mitos yang berkembang tentang karakter pria dengan bulu (terutama dada) yang lebat dan banyak wanita yang menyukai pria berbulu? Pasti karena ketidaktahuan akan fakta yang sesungguhnya bukan? Lalu apa saja fakta tentang bulu (dada) pada pria?
Ciri Khas
Bulu dada menjadi salah satu ciri khas pria sudah dewasa karena memang disebabkan oleh adanya hormon androgen yang terus merangsang pertumbuhan bulu di daerah dada dan di bagian tubuh yang lainnya.
Bulu dada yang sangat lebat bukan berarti menjamin seorang pria terhindar dari bahaya kebotakan. Bahkan kebotakan sudah dimulai sejak pria berusia 30 tahun karena adanya hormon seks dihydrotestosterone. Inilah hormon yang bisa mengurangi folikel rambut di area kulit kepala. Sehingga bisa jadi seorang pria yang memiliki ketebalan bulu dada tetap saja mengalami kebotakan di area kepala.
Menimbulkan Keringat
Faktanya aroma tubuh pria sangat menyengat karena adanya hubungan dari keringat dan bakteri yang banyak tertahan di bulu dadanya. Bulu yang terlalu tebal dan kotor, terlebih jika pria jarang mandi tentu menjadi tempat strategis untuk hidupnya bakteri.
Bukan Ukuran Libido
Banyak anggapan bahwa wanita menyukai pria yang memiliki bulu lebat di dada karena dianggap memiliki hasrat seksual yang tinggi. Padahal faktanya hasrat seksual lebih dipengaruhi oleh adanya pemikiran, keinginan, dan persepsi yang ada. Pertumbuhan rambut pada dada pria banyak diakibatkan oleh adanya hormon testosteron, tapi tidak untuk dijadikan standar libido serta kemampuannya di atas ranjang.
Tidak Menentukan Kepribadian
Kepribadian pria tidak ditentukan oleh bulu yang tumbuh di sekitar dada. Kepribadian banyak dipengaruhi oleh adanya proses hidup, mentalitas, pemikiran, lingkungan, dan lain sebagainya yang dapat mempeengaruhinya dalam menentukan keputusan dan akhirnya menjadi suatu kepribadian yang tampak. Bulu dada tidak menjadi tolok ukur seorang pria memiliki kepribadian. Bahkan kepribadian merupakan sesuatu yang sifatnya psikologis dan dapat berubah dalam kurun waktu tertentu. Bagaimana dari dirinya sendiri dalam membawa diri.
Tidak Berhubungan dengan Kecerdasan
Bulu dada merupakan suatu yang secara alamiah wajar bertumbuh oleh setiap pria. Sehingga tidak ada hubungannya kecerdasan dengan bulu dada. Kecerdasan merupakan bagian yang dihasilkan dari otak dan proses belajar. Sehingga faktanya memang tidak ada hubungan antara bulu dada dan kecerdasan. (807)