BANGLI | patrolipost com – Panglipuran Village Festival (PVF) merupakan salah satu even pariwisata yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Festival Panglipuran 2024 bertema ‘Pertiwi’ yang memiliki makna berbakti dan hormat kepada tanah sebagai elemen dan berkat kehidupan aktifitas pariwisata.
“Pertiwi dapat dianggap mengekspresikan kekuatan dan memberikan anugerah tanpa batas kehidupan sehari-hari di Desa Panglipuran yang mempertahankan adat istiadat dan budaya,” kata Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar, saat pembukaan Panglipuran Village Festival ke-XI tahun 2024, Kamis, 4 Juli 2024.
Wayan Diar mengatakan, PVF XI tahun 2024 menampilkan berbagai atraksi kebudayaan masyarakat Desa Panglipuran dan desa sekitarnya. Panglipuran Village Festival yang digelar dari 4-7 Juli 2024 dengan berbagai atraksi dan tradisi adat yang ditampilkan akan membuat waktu kunjungan wisatawan terutama wisatawan mancanegara akan lebih lama atau lebih panjang dan belanja mereka lebih besar.
“Dalam kegiatan ini akan dilaksanakan berbagai atraksi kebudayaan yang diharapkan mampu mempengaruhi waktu kunjungan wisatawan yang datang ke Bangli terutama Desa Panglipuran,” ucapnya.
Dalam pembukaan festival, diawali dengan Tari Raksan Gumi yang merupakan tarian Maskot Desa Panglipuran. Selain itu ratusan penari Joged Bungbung menari secara kolosal di tengah jalan Desa Panglipuran.
Atraksi lain seperti Parade Tempo Dulu, Parade Barong Ngelawang dan tradisi Megibung yang akan digelar pada malam hari juga menjadi pusat perhatian para pengunjung dalam pembukaan Festival Panglipuran 2024. Dalam festival ini juga terdapat sederet produk UMKM masyarakat Panglipuran dalam stand UMKM.
Desa Panglipuran dikatakan Wayan Diar merupakan desa wisata di Kabupaten Bangli yang sarat dengan keunikan budaya dan tata kelola desa adat berdasarkan agama Hindu yang merupakan warisan leluhur secara turun temurun.
Desa Panglipuran mendapat sederet penghargaan dan prestasi mulai dari penghargaan tentang lingkungan kebersihan, tata kelola desa wisata yang menjadi desa wisata terbaik.
“Penghargaan diberikan baik dari tingkat regional, nasional bahkan internasional. Baru-bari ini Desa Panglipuran berhasil mendapat penghargaan desa wisata terbaik dunia yang diumumkan dalam sidang UNWTO pada 2023 di Uzbekistan,” jelasnya.
Desa panglipuran dikelola oleh desa adat yang dalam pengelolaannya dibantu oleh pengelola pariwisata, dan masyarakat. Pariwisata berbasis masyarakat adalah tata kelola yang diterapkan di Desa Panglipuran. Tujuannya untuk memberikan manfaat atau kesejahteraan kepada masyarakat melalui pariwisata.
Manager Desa Wisata Panglipuran Wayan Sumiarta mengatakan, pelaksanaan Panglipuran Festival Village XI bertepatan dengan peak season atau high season. Target kunjungan selama festival diangka 5000 pengunjung.
“Karena per harinya sudah mencapai 3.500 sekarang. Kemarin itu 3.500, nah sekarang kita targetkan 5000 per harinya,” kata Sumiarta.
Festival Panglipuran juga bertujuan untuk membangkitkam UMKM di Desa Panglipuran dan desa tetangga Panglipuran. Tren pengunjung Desa Terbersih se dunia itu didominasi oleh wisatawan nusantara yang mencapai angaka 85 persen. (pp03)