LABUAN BAJO | patrolipost.com – Keberadaan sejumlah spot wisata di luar Kawasan Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) semakin diminati wisatawan.
Sesuai data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, hingga 10 Juli 2023 total terdapat 29.051 kunjungan untuk 3 spot wisata yang letaknya tidak jauh dari Kota Labuan Bajo yakni Goa Batu Cermin, Gua Rangko dan Air Terjun Cunca Wulang.
Spot wisata Gua Batu Cermin yang terletak di Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo misalnya, menjadi tempat yang paling banyak dikunjungi dari 3 spot wisata ini dengan total kunjungan mencapai 17.487 pengunjung. Jumlah kunjungan ini didominasi oleh Wisatawan Nusantara sebanyak 13.884 orang, wisatawan mancanegara sebanyak 2.362 orang dan wisatawan lokal NTT sebanyak 1.241 orang.
Sejak dibuka untuk umum pada bulan Oktober 2022 lalu, hingga bulan Desember 2022, total kunjungan mencapai 4.267 orang. Kunjungan wisatawan nusantara mencapai 3.500 orang, kunjungan wisatawan mancanegara 627 orang dan wisatawan lokal (daratan NTT) mencapai 277 orang.
Spot wisata berikutnya adalah Gua Rangko yang terletak di Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng. Tahun ini, total kunjungan hingga 10 Juli mencapai 9.392 orang. Tercatat spot wisata ini dikunjungi oleh 6.308 wisatawan nusantara dan 3.084 wisatawan mancanegara. Sementara sepanjang tahun 2022 lalu, total kunjungan pada spot wisata ini mencapai 17.361 orang. Sebanyak 13.372 diantaranya merupakan wisatawan nusantara dan sisanya merupakan wisatawan mancanegara.
Spot wisata selanjutnya yakni Air Terjun Cunca Wulang yang terletak Desa Wersawe, Kecamatan Mbeliling. Jumlah kunjungan dengan periode yang sama sebanyak 2.172 kunjungan dengan rincian wisatawan mancanegara 1.292 orang dan wisatawan nusantara 880 orang.
Sementara pada tahun 2022 lalu tercatat total 3.865 kunjungan yang terdiri dari 2.238 wisatawan nusantara dan 1.627 wisatawan mancanegara.
“Kalau kita melihat data, perkembangan wisatawan ke Labuan Bajo ada 2 spot yang cukup diminati wisatawan di luar Taman Nasional Komodo, yaitu Batu Cermin dan Gua Rangko. Dari data kelihatan ada kenaikan jumlah kunjungan wisatawan ke situ, ini bisa terjadi karena letak kedua spot ini tidak jauh dari Kota Labuan Bajo,” ujar Pius Baut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat, Kamis (20/7/2023).
Objek wisata Gua Batu Cermin dapat ditempuh 10 menit dari Bandar Udara Komodo. Sementara spot wisata Gua Rangko berjarak kurang lebih 30-45 menit dari Kota Labuan Bajo. Sedangkan spot wisata Air Terjun Cunca Wulang dapat ditempuh selama kurang lebih 45 menit dari pusat Kota Labuan Bajo.
Pius menyebutkan angka kunjungan pada 3 spot wisata ini diharapkan terus meningkat seiring dengan memasuki musim high season atau musim ramai kunjungan wisatawan yang diprediksi dimulai pada bulan Juni hingga Desember.
Angka kunjungan ini memang tidak sebanyak kunjungan ke sejumlah spot wisata dalam kawasan Taman Nasional Komodo, seperti Pulau Komodo, Pasar maupun Pulau Rinca. Sesuai data Disparbud Mabar, hingga Mei tahun ini, jumlah kunjungan ke Pulau Komodo saja mencapai 30.139 pengunjung.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat sejak 24 Mei 2023 lalu sudah menghentikan penarikan retribusi Daerah dalam Kawasan Taman Nasional Komodo. Penghentian penarikan retribusi yang sebelumnya telah dituangkan dalam Perda Nomor 13 Tahun 2011 ini dihentikan menyusul adanya surat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Taman Nasional Komodo dengan nomor S.46/T.17/TU/KEU/2/2023 tanggal 13 Februari 2023 Perihal Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI Tentang Pungutan Ganda di TN Komodo.
Penghentian ini lanjut Pius tentu sangat berpengaruh pada Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Manggarai Barat. Dari total PAD sektor pariwisata pada tahun 2022 lalu yang mencapai Rp 9,6 miliar, hampir 70 persen lebih atau sekitar Rp 6 miliar bersumber dari retribusi dari Pulau Komodo.
Meski kehilangan sebagian besar pendapatan bagi daerah namun Pius menyebutkan pemerintah Kabupaten Manggarai Barat terus berupaya menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menghadirkan sejumlah kegiatan yang mampu menaikan angka kunjungan wisatawan.
Pius menyebutkan pada bulan Agustus mendatang akan digelarnya 2 kegiatan besar yang akan mendatangkan orang banyak. Adanya kegiatan – kegiatan ini diharapkan berdampak pada peningkatkan angka kunjungan ke sejumlah spot wisata yang ada di sekitaran Kota Labuan Bajo.
“Untuk tahun ini akan ada event Festival Golo Koe yang merupakan kolaborasi Pemkab Mabar bersama Keuskupan Ruteng yang akan dilaksanakan mulai tanggal 10 Agustus dan akan berlangsung selama 5 hari di Labuan Bajo,” ujarnya.
Selain Festival Golo Koe, pada pertengahan bulan Agustus juga akan digelar kegiatan pertemuan para kepala keamanan se- Asia Tenggara atau Asean Ministerial Meeting on Transnasional Crime (AMMTC) ke-17.
AMMTC akan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Agustus 2023 mendatang dan merupakan pertemuan setingkat menteri lintas negara Asean yang khusus membahas isu-isu kejahatan. Kegiatan ini juga nantinya turut melibatkan mitra dialog yakni Cina, Jepang dan Korea Selatan.
“Selain Festival Golo Koe, pada tanggal 19-23 itu ada pertemuan kepala keamanan se-ASEAN, pertemuan tingkat Menteri Keamanan itu dan untuk itu kami sudah bertemu dengan tim survey dari Mabes Polri untuk mempersiapkan rangkaian acara yang akan dilaksanakan di Labuan Bajo. Termasuk mempersiapkan karnaval budaya, kemudian mempersiapkan UMKM untuk mengikuti pameran di 2 titik yaitu di Puncak Waringin dan Batu Cermin,” ucapnya.
Pius juga menyebutkan, guna menyukseskan kegiatan ini, sejumlah spot wisata juga akan turut dipersiapkan sebagai salah satu kegiatan sampingan dari para delegasi yang akan hadir dalam pertemuan ini.
“Setiap meeting biasanya ada waktu delegasi itu untuk menikmati beberapa spot wisata di sini. Untuk itu kita tetap mempersiapkan khusus di luar kawasan TNK, untuk spot wisata di luar itu diantaranya Batu Cermin, Puncak Waringin, Gua Rangko dan beberapa air terjun yang juga kita siapkan pemanduan, kesiapan fasilitas pendukung di beberapa spot itu memastikan semuanya dalam keadaan siap untuk dikunjungi delegasi atau tamu,” tutupnya. (334)