SEMARAPURA | patrolipost.com – Universitas Warmadewa (Unwar) bersinergi dengan Tim Kerthi Bali Sejahtera (KBS) Kabupaten Klungkung membangun dua pompa hidram ‘Hidropande’. Pompa hidram itu bakal memanfaatkan sisa air yang belum digunakan dari mata air Petirtaan Toya Yeh Embang Pura Manik Tirta.
Dari debit air 20 liter per detik, akan dinaikkan dengan teknologi Hidropande. Teknologi ramah lingkungan dan tanpa bahan bakar minyak maupun listrik ini akan mampu membawa air naik sebanyak 2 liter per detik.
“Selama ini, masyarakat kami turun jauh mengambil air. Memang sudah terbiasa bahkan sudah sejak ratusan tahun. Namun dengan akan dibangunnya Hidropande ini, tentu masyarakat kami sangat terbantu,” kata Bendesa Adat Timuhun, Banjarangkan, Klungkung Jro Bendesa Wayan Lunga, Minggu (28/8/2022).
Ia menambahkan masyarakat biasanya memanfaatkan air itu untuk konsumsi langsung tanpa dimasak.
Dengan dibangunnya pompa hidram itu, kata Jro Bendesa Wayan Lunga, dalam beberapa bulan ke depan, warganya tidak perlu lagi turun ke Pura Manik Tirta yang berjarak kurang lebih 700 meter, untuk mengambil air dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Baik itu untuk keperluan minum, masak, cuci, maupun mandi.
Koordinator Tim KBS Klungkung Dewa Nyoman Rai Dharmadi menyampaikan terima kasih kepada tim Unwar atas bantuan hidropande di Desa Timuhun.
“Tentu ini berkah bagi masyarakat dimudahkan untuk mendapatkan air bersih berkat inisiasi Unwar yang didukung oleh Dikti, dunia usaha, dunia industri, dan juga Hidropande,” kata Dewa Rai.
Dengan adanya teknologi ini, lanjut dia, masyarakat tidak perlu lagi berbondong-bondong mengambil air untuk memenuhi kebutuhan kesehariannya.
“Mudah-mudahan dari sini kita bisa menularkan di desa-desa lainnya. Ini akan menjadi pilot project dalam memenuhi kebutuhan air dan akan diterapkan di tempat lain,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Dekan I Unwar Dr Ir I Gusti Agung Putu Eryani MT mengungkapkan, anggaran dari Dikti sebesar Rp408 juta, kemudian dari dunia usaha dan dunia industri (dudi) Rp455 juta, dan Unwar Rp40 juta.
“Pembiayaan ini termasuk untuk membuat jurnal, penelitian, FGD, dan yang lainnya, sedangkan fisiknya hanya Rp300 juta,” kata Putu Eryani.
Saat ini sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, maka yang dikejar adalah teknologi ramah lingkungan.
“Ini teknologi luar biasa. Mudah-mudahan tidak di Timuhun saja. Kalau bisa di Nusa Penida. Karena sumber airnya besar, sehingga tidak kekurangan air,” katanya sambal menambahkan, Universitas Warmadewa nantinya akan memiliki riset centre air dan pompa.
Sementara itu, Inventor Teknologi Tepat Guna Hidropande Ir Pande Nyoman Merdana menyampaikan, Hidropande ini tanpa listrik tanpa bahan bakar dan ramah lingkungan.
“Ini kita rancang 2 liter per detik dan bisa untuk 500 KK. Kemudian pemeliharaan lima tahun sekali, hanya ganti karet yang harganya Rp50 ribu. Masyarakat juga kami latih agar bisa melakukan pemeliharaan dan juga perbaikan, ini sangat sederhana. Ibaratnya kayak ngencengin baut saja,” jelasnya. (pp03)