Besok Matahari Tanpa Bayangan Terjadi di Bali

DENPASAR | patrolipost.com – Fenomena hari tanpa bayangan atau kulminasi kembali dialami beberapa wilayah di Indonesia, seperti Bandung, Yogyakarta, Bali sepanjang Oktober 2019. Fenomena yang disebut Kulminasi Utama 2 ini telah dialami sebagian wilayah Indonesia sejak 8 September 2019. Kota Sabang merupakan wilayah pertama yang mengalami hari tanpa bayangan.

Sejumlah wilayah di Indonesia lainnya juga akan merasakan fenomena yang hanya terjadi dua kali dalam setahun ini. Hanya saja waktunya yang akan berbeda-beda. Semakin ke arah Selatan Indonesia, maka semakin lama pula menuju hari tanpa bayangan.

Wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah mengalami hari tanpa bayangan Jumat (11/10) lalu. Wilayah Bandung terjadi pada pukul 11:36 WIB dan pukul 11:25 WIB di Kota Semarang.
Wilayah Jawa Timur mengalami kulminasi di waktu yang berbeda-beda. Di Surabaya terjadi Sabtu (12/10) pukul 11:15 WIB, Pasuruan dan sekitarnya sekitar pukul 11:14 WIB.

Pada hari ini, Minggu (13/10) Kulminasi terjadi di Jombang, Kediri, dan sekitarnya pada pukul 11:17 WIB. Yogyakarta dan Sleman sekitar pukul 11:24 WIB.

Berikutnya, Senin (14/10) kulminasi terjadi di wilayah Jember, Malang, hingga Pacitan akan terjadi pada pukul 11:11 WIB hingga 11:21 WIB. Sedangkan warga Denpasar dan sekitarnya akan mengalami hari tanpa bayangan pada pukul 12:04 Wita dan Bima hingga Gerung pada pukul 11:50 Wita. Sedangkan Kota Mataram (NTB) diperkiran mengalaminya pada pukul 12:01 Wita.

Ketika matahari tepat berada di atas, maka matahari akan terasa lebih terik hingga sembilan persen. Bayangan hanya akan terlihat menghilang pada benda tegak dan akan kembali berbayang, sebelum dan setelah tengah hari. Fenomena ini juga sebagai penanda pergantian musim di Indonesia.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam rilisnya menjelaskan, pada hari tanpa bayangan, matahari berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama. Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.

Karena pada saat matahari berada di titik kulminasi, panasnya bertambah sekitar 9 persen, BMKG mengeluarkan imbauan agar masyarakat menggunakan pelindung surya untuk menghindari sengatan matahari. Selain itu juga disarankan agar membawa bekal air minum yang cukup bila bepergian untuk menghindari dehidrasi. (807)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.